Bagikan:

Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru di Bandung Dinilai Buruk

Sistem yang buruk juga mengakibatkan penerimaan calon siswa dari jalur tidak mampu kacau.

BERITA | NUSANTARA

Senin, 06 Jul 2015 19:59 WIB

Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru di Bandung Dinilai Buruk

Kelompok orang tua siswa yang tergabung dalam berbagai organisasi, seperti diantaranya Fortusis dan GMPP mendatangi dewan perwakilan rakyat dan kantor wali kota, Senin (6/7) mempertanyakan buruknya s

KBR, Bandung - LSM Gerakan Masyarakat Peduli Pendidikan menyebut sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Kota Bandung, buruk. Juru Bicara LSM tersebut, Elvira Zeyn mengatakan, hal itu dikarenakan minimnya sosialisasi, pemberlakuan rayonisasi, dan belum adanya Peraturan Walikota. Selain itu, sistem yang buruk juga mengakibatkan penerimaan calon siswa dari jalur tidak mampu kacau. Akibatnya banyak calon siswa dari jalur akademis yang tidak lolos seleksi.

"Jadi ternyata banyak peserta atau orang tua yang mendaftar pada saat mendaftar, operator yang mengentri data di sekolah tertentu itu mengatakan lokasinya bukan di satu wilayah yang sama. Sehingga dia diminta untuk mendaftar ke sekolah yang lain. Ternyata di sekolah lain juga kategorinya tidak sewilayah dan akhirnya di pilihan pertama tidak diterima, di pilihan kedua tidak diterima. Dan anak itu dengan NEM yang cukup tinggi, akhirnya tidak diterima di manapun. Dan ini kan dampak jalur akademis yang membebani siswa dan mereka harus sekolah dimana?," ujarnya di Balai Kota, Jalan Wastukencana, Bandung, Senin (6/7/2015).

Elvira Zeyn mengatakan, kekacauan sistem penerimaan peserta didik baru ini berlanjut dengan ditundanya pengumuman hasil seleksi masuk sampai 9 Juli 2015. Karena dalam penundaan pengumuman hasil seleksi ini, dilakukan pendaftaran ulang bagi calon siswa yang sebelumnya tidak dapat mendaftar karena dianggap tidak sesuai prosedur.

Gerakan Masyarakat Peduli Pendidikan meminta Wali Kota Ridwan Kamil dan Dinas Pendidikan Kota Bandung bertanggungjawab atas situasi tersebut. Hari ini (6/7/2015) kelompok orang tua siswa yang tergabung dalam berbagai organisasi, seperti diantaranya Fortusis dan GMPP mendatangi dewan perwakilan rakyat dan kantor wali kota, mempertanyakan sistem penerimaan peserta didik baru yang dinilai membingungkan.

Editor: Malika

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending