KBR, Bondowoso – Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur menerima laporan dari
masyarakat terkait bencana kekeringan yang mulai dirasakan warga. Kepala Seksi
Kesiapsiagaan BPBD Bondowoso, Ahmad Rahmadi mengatakan, satu desa yang
dilaporkan mengalami kekeringan itu sampai saat ini belum mendapatkan
suplai air bersih.
“Kami mendapat laporan kekeringan dari Desa Keladi, Kecamatan Cermee. Pihak Kepala Desa sudah minta suplay air. Tapi memang sampai saat ini belum ada suplai air bersih kesana. Kita akan lihat dulu kondisi dilapangan, baru kita putuskan pengirimannya airnya bagaimana,” kata Ahmad Rahmadi saat ditemui KBR, Kamis (9/7/2015).
Dikatakan Rahmadi, Desa Keladi merupakan desa langganan kekeringan setiap tahun. Ini dikarenakan akses ke Desa tersebut cukup jauh dari mata air. Sampai saat ini BPBD masih menetapkan status darurat kekeringan untuk Kabupaten Bondowoso.
“Saat ini infonya sudah dibangun akses air bersih disana, hanya saja memang belum berfungsi. Untuk jumlah pasti berapa kepala keluarga kami belum dapat kepastian, bisa lebih dari 100 kk disana,” imbuhnya.
Sebelumnya, BPBD Bondowoso merilis data kecamatan yang beresiko mengalami kekeringan di musim kemarau, tahun ini. BPBD memetakan 10 kecamatan yang rentan sementara untuk kekeringan kritis ada sekitar 7 desa.
10 Kecamatan yang akan mendapat perhatian khusus penanganan kekeringan antara lain Kecamatan Botolinggo Cermee, Prajekan, Taman Krocok, Klabang, Tegalampel, Wringin, Pakem, Binakal dan Curahdami. Sementara untuk 7 desa yang rentan terjadi kekeringankritis yakni Desa Glingseran, Purnama, Patemon, Gading Sari Batu Ampar Keladi dan Trebungan.Editor: Malika