KBR,Cilacap– Ratusan Korban longsor Ujungbarang Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah terpaksa berlebaran Idul Fitri di rumah hunian sementara. Hal itu karena rumah pengganti di lahan relokasi yang dibangun pemerintah belum siap ditempati.
Koordinator pengungsi Ujungbarang, Widiantoro mengatakan dari 65 keluarga pengungsi Ujungbarang, baru sembilan keluarga yang menempati rumah relokasi tersebut. Sedangkan sisanya, 56 keluarga atau hampir 200 jiwa memilih untuk tinggal di hunian sementara dan rumah sanak saudara.
Pengungsi, kata Widi, enggan menempati rumah baru lantaran di rumah baru yang disediakan pemerintah tersebut tidak ada jaringan listrik dan air. Sementara ini, pengungsi menggunakan tangki penampung air untuk menampung air dari warga sekitar rumah relokasi.
"Pembangunan sudah 99 persen. Sudah ditempati,
ada sembilan yang ditempati. Kalau mau penuh nanti setelah lebaran setelah
selesai. Masalah air, kemarin kita baru mendapat bantuan toren 10 ribu liter
yang terdiri dari dua toren masing-masing 5 ribu liter. Soal listrik, dari Pemda
sudah survey dan dari PLN juga sudah survey. Semoga pengerjaan bisa dilakukan pada
APBD perubahan bisa dibangun," kata Widiantoro.
Soal pengerjaan perumahan, Widi mengatakan saat ini pembangunan sudah hampir selesai. Pemborong tinggal memasang pintu dan jendela saja.
Bencana tanah longsor di Desa Ujungbarang pada 2012 lalu menyebabkan satu orang tewas dan puluhan rumah rusak. 65 keluarga yang terdiri dari 200 jiwa lebih terpaksa mengungsi untuk menghindari bencana susulan.
Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) membangun rumah relokasi di lahan hasil tukar
guling antara Pemda dengan Perhutani. Diatas lahan seluas dua hektar itu pemerintah membangun perumahan permanen untuk pengungsi.
Editor: Malika