Bagikan:

Ratusan Korban Longsor Ujungbarang Lebaran di Pengungsian

Rumah yang dibangun pemerintah belum siap ditempati.

BERITA | NUSANTARA

Kamis, 16 Jul 2015 17:26 WIB

Hunian sementara (Huntara) yang kini ditemnpati oleh pengungsi Ujungbarang. Foto: KBR/Muhamad Ridlo

Hunian sementara (Huntara) yang kini ditemnpati oleh pengungsi Ujungbarang. Foto: KBR/Muhamad Ridlo

KBR,Cilacap– Ratusan Korban longsor Ujungbarang Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah terpaksa berlebaran Idul Fitri di rumah hunian sementara. Hal itu karena rumah pengganti di lahan relokasi yang dibangun pemerintah belum siap ditempati.

Koordinator pengungsi Ujungbarang, Widiantoro mengatakan dari 65 keluarga pengungsi Ujungbarang, baru sembilan keluarga yang menempati rumah relokasi tersebut. Sedangkan sisanya, 56 keluarga atau hampir 200 jiwa memilih untuk tinggal di hunian sementara dan rumah sanak saudara.

Pengungsi, kata Widi, enggan menempati rumah baru lantaran di rumah baru yang disediakan pemerintah tersebut tidak ada jaringan listrik dan air. Sementara ini, pengungsi menggunakan tangki penampung air untuk menampung air dari warga sekitar rumah relokasi.

"Pembangunan sudah 99 persen. Sudah ditempati, ada sembilan yang ditempati. Kalau mau penuh nanti setelah lebaran setelah selesai. Masalah air, kemarin kita baru mendapat bantuan toren 10 ribu liter yang terdiri dari dua toren masing-masing 5 ribu liter. Soal listrik, dari Pemda sudah survey dan dari PLN juga sudah survey. Semoga pengerjaan bisa dilakukan pada APBD perubahan bisa dibangun," kata  Widiantoro

Soal pengerjaan perumahan, Widi mengatakan saat ini pembangunan sudah hampir selesai. Pemborong tinggal memasang pintu dan jendela saja.

Bencana tanah longsor di Desa Ujungbarang pada 2012 lalu menyebabkan satu orang tewas dan puluhan rumah rusak. 65 keluarga yang terdiri dari 200 jiwa lebih terpaksa mengungsi untuk menghindari bencana susulan.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membangun rumah relokasi di lahan hasil tukar guling antara Pemda dengan Perhutani. Diatas lahan seluas dua hektar itu pemerintah membangun perumahan permanen untuk pengungsi.

Editor: Malika

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending