KBR,Jombang– Puncak arus mudik di Jombang, Jawa Timur, diperkirakan akan terjadi pada H-3 lebaran besok. Pada saat itu, ribuan kendaraan baik roda empat maupun roda dua diprediksi bakal melewati ruas jalan nasional Surabaya – Madiun di Jombang, Sabtu (11/06/2015).
Kepala Kepolisian Jombang,
Sudjarwoko mengatakan untuk mengurai kemacetan yang dimungkinkan bakal
terjadi di jalur sepanjang Jombang pihaknya menurunkan sekitar 600an personel
yang disebar di 15 Pos pantau.
Pos pengamanan itu berada disepanjang ruas jalan Surabaya – Madiun, dari Kecamatan Mojoagung hingga Bandar Kedungmulyo. Selain itu, kepolisian Jombang juga menyiapkan sejumlah jalur alternatif menuju arah luar Kota. Seperti tujuan Jawa Tengah, Kabupaten Kediri maupun arah Pantura.
“Dari ujung Mojokerto sampai ke Mengkreng ada 15 Pos Pantau. Sesuai dengan kondisi jalan kita sudah memerintahkan anggota ada pertigaan-pertigaan jalan tembus yang bisa tembus ke Kecamatan lain atau ke Kabupaten lain kita sudah arahkan kesana,” kata Sudjarwoko.
Kepala Kepolisian Jombang, Sudjarwoko menyebut di ruas jalan sepanjang 40 Kilometer itu juga terdapat sejumlah titik-titik rawan macet, di antaranya Pertigaan Desa Jatipelem, dimana jalur itu merupakan pintu keluar masuk kendaraan dari dan menuju Kabupaten Kediri, penyempitan jalur akibat adanya jembatan, yakni Sungai Gunting Kecamatan Mojoagung serta Jembatan Sungai Desa Kayen di Kecamatan Bandar Kedungmulyo dan Jembatan Ploso penghubung Jombang menuju arah Pantura.
Lebih dari itu, Sudjarwoko juga mengimbau kepada para pemudik yang melalui Jombang agar selalu waspada ketika melewati jalur hotspot di Jalan raya Kecamatan Perak. Jalur itu ditetapkan sebagai jalur rawan kecelakaan lalu lintas. Karena selain bergelombang, kondisi jalan banyak terdapat lubang akibat kerap dilaluinya kendaraan besar dengan kapasitas muatan yang cukup berat.