Bagikan:

Ponton Pengangkut Batubara Ancam Mata Pencairan Warga Kutai

Ponton batubara melintas hingga lima kali sehari di sungai kedang kepala sebabkan nelayan hilang mata pencaharian.

BERITA | NUSANTARA

Kamis, 23 Jul 2015 21:29 WIB

Sebuah Ponton tengah bersandar. Foto: Antara

Sebuah Ponton tengah bersandar. Foto: Antara

KBR, Balikpapan - Bu’ Udang, Bu’ Laboh dan Bu’ Tahanan adalah nama alat tangkap ikan di Desa Muara Siran, Kecamatan Muara Kaman Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. Sungai Kedang Kepala juga berada dan melintas di wilayah Desa Muara Siran.

Masing-masing alat tangkap ikan lokal itu punya kegunaan, Bu’ Udang digunakan untuk perangkap Udang dan Bu’ Laboh untuk Ikan Baung.

Namun semua alat tangkap tersebut, terancam tak berguna lagi sejak ponton batubara melintas hingga lima kali sehari di Sungai Kedang Kepala.

Agus Kurniawan, Sekretaris Badan Perwakilan Desa (BPD) menuturkan, hal itu tentu menjadi kekhawatiran warga desa yang selama ini menggantungkan hidupnya dari Sungai Kedang Kepala karena sekitar 90 persen petani ikan dan nelayan tersebut.

Kekhawatiran tersebut disampaikan Agus dihadapan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Pemerintah Kabupaten Kutai Kertanegara, pada Senin (6/7) di rumah Kepala Desa Muara Siran Hairi. Hadir juga  beberapa Kelompok Tani Ikan Singai Nelayan dan juga JATAM Kalimantan Timur.

Tak hanya alat tangkap, keramba juga sering ditabrak bahkan jamban warga pun turut pula jadi korban. Hal itu diungkapkan Imuh (51), salah satu nelayan. Kata dia, sudah dua bulan berturut-turut mengalami kerugian akibat keramba yang ditabrak ponton pengangkut batubara.

Imuh sudah 20 tahun berprofesi menjadi petani ikan, jika panen tiba, tiap tiga bulan, dia memperoleh pendapatan 15 juta rupiah hanya dari 1 keramba berukuran 3 X 4 meter. “Dari 10 ribu bibit yang saya pelihara, jika hidup 3 ribu ikan saya dapat 10-15 Juta,” ujarnya.

Sudah puluhan keramba dan alat tangkap ikan warga Muara Siran yang dirusak puluhan ponton yang melintas setiap hari di Sungai Kedang Kepala dalam empat bulan terakhir. Sungai Kedang Kepala salah satu bagian kawasan rawa gambut Mahakam Tengah seluas 278.767 hektar yang membentang di empat kecamatan Kutai Kartanegara mulai Muara Kaman, Kota Bangun, Kenohan hingga Muara Wis.

Sekitar 27 persen atau 76 ribu hektar dari bentangan tersebut dilindungi melalui SK Bupati Kutai Kertanegara yakni Kawasan Konservasi Lahan Gambut Nomor 237/SK.BUP/HK/2014. Kawasan tersebut juga merupakan habitat Pesut Mahakam yang jumlahnya semakin menyusut hinga 80 ekor, tak kurang penting dari itu warga menggantungkan ekonomi mereka pada aktivitas mencari ikan di sana.

Kepala Desa Muara Siran, Hairi juga membenarkan sejak kehadiran ponton-ponton raksasa berisi 8000 ton batubara ini, puluhan keramba warga rusak ditabrak, alat tangkap juga rusak, air menjadi keruh, rumpon hilang hingga longsor dipinggiran bibir sungai yang merusak ekosistem gambut.

“Sejak ponton lewat sudah tak terlihat juga kahadiran pesut,” imbuh Uhay.

Divisi Database LSM JATAM Kalimantan Timur Rully Dharmadhi mneyebutkan, darai data-data surat berlayar ponton dan kesaksian warga, diduga ponton batubara tersebut berasal dari tambang PT. Fajar Sakti Prima dengan Nomor SK IUP 540/063/IUP-OP/MB-PBAT/IV/2011 yang Beroperasi di Tabang, Kutai Kartanegara dan merupakan bagian dari Grup Gunung Bayan Pratama yang merupakan tambang PKP2B dengan nomor: 05A.K/40/DJB/2006, 

“Yang beroperasi di Kecamatan Muara Wis dan Muara Muntai Kab.Kukar, serta sebagian di Kabupaten Kutai Barat. Sebagian besar kawasan tersebut juga adalah kawasan Cagar Alam Muara Kaman – Sedulang,” tandasnya.


Editor: Quinawaty Pasaribu

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending