Bagikan:

Pertengah Ramadhan, di Cilacap Harga Sayur Terjun Bebas

Jika komoditas lain yang cenderung naik, harga sayur mayur di sejumlah pasar tradisional di Cilacap, Jawa Tengah, pertengahan puasa justru turun.

BERITA | NUSANTARA

Rabu, 01 Jul 2015 15:22 WIB

Sejumlah pembeli tengah memilih bumbu dan sayur di Pasar Karangpucung, Cilacap. Foto: KBR/Muhamad Ri

Sejumlah pembeli tengah memilih bumbu dan sayur di Pasar Karangpucung, Cilacap. Foto: KBR/Muhamad Ridlo

KBR, Cilacap- Berbeda dengan komoditas lain yang cenderung naik, harga sayur-mayur di sejumlah pasar tradisional di Cilacap, Jawa Tengah, memasuki pertengahan puasa ini justru turun.

Pedagang sayur di Pasar Karangpucung, Mang Mang Kardi mengatakan komoditas yang harganya turun antara lain mentimun, yang tadinya Rp 5000 menjadi Rp 1500, leunca Rp 4000 padahal tadinya Rp 6000 per kilogram. Lalu kacang panjang dan buncis yang rata-rata turun Rp 1500 hingga Rp 3000 per kilogram.

Ia menjelaskan pada bulan Ramadhan seluruh rumah makan yang berlangganan sayur dan lalap mengurangi jumlah pesanan. Faktor Kedua, saat ini tengah panen raya komoditas di wilayah sentra penghasil sayur di Cilacap utara. Sedangkan Konsumen sayur kalangan rumah tangga menurut dia, pada bulan Ramadhan ini cenderung membeli daging dan ikan sehingga sayur kehilangan pelanggan utama.

"Anjlok banget, Hancur banget. Sekarang sedang hancur-hancurnya pokoknya. Biasanya paling banyak (dijual) ke rumah makan. Satu rumah makan itu kan bisa 5 kilogram per rumah makan. Penurunan disebabkan situasi daya jual pada bulan puasa turun. Bulan puasa konsumen cenderung memilih (daging)," kata Mang Mang Kardi pada KBR, Rabu (1/7).

Berbeda dengan sayuran yang harganya turun, harga cabe, bawang merah, bawang putih dan sejumlah bumbu dapur lainnya cenderung stabil. Pedagang sayur lainnya, Raskat mengatakan memasuki pertengahan puasa, komiditas ini mengalami sedikit kenaikan. Kisaran kenaikan antara 1000 hingga Rp 2000 per kilogram.

Editor: Dimas Rizky

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending