KBR, Pontianak- Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Barat menggandeng instansi terkait untuk membina pedagang sebagai solusi dalam menghadapi lesunya sektor perekonomian.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Barat Robertus Isdius mengatakan, koordinasi dengan instansi terkait itu dianggap sebagai langkah tepat di tengah lesunya perekonomian dalam provinsi.
Meski begitu hingga kini belum ada laporan soal usaha-usaha yang terpaksa gulung tikar karena lemahnya perekonomian. Robertus berharap, dengan koordinasi itu, masing-masing pihak dapat memberikan dukungannya kepada para pedagang maupun pengusaha. Misalnya dengan memberikan kemudahan yang berkaitan dengan regulasi ekspor.
Kmoditas karet mentah, crude palm oil (CPO), serta berbagai hasil tambang merupakan komoditas andalan ekspor provinsi Kalimantan Barat. Sektor itulah yang menjadi perhatian utama saat ini.
“Misalnya Dinas Kehutanan, Pertambangan, Perhubungan dan sebagainya. Jadi, kita mau mendorong mereka juga melakukan pembinaan kepada para pelaku usaha. Supaya mereka juga diberi kemudahan untuk meningkatkan usaha mereka. Di sektor perkayuan itu apa sih yang mau didorong. Misalnya, orang mau mengekspor kayu hasil olahan itukan ada juga yang terbentur bahan baku bersumber dari mana dan boleh tidaknya untuk diekspor,” ujar Robertus Isdius kepada KBR di Pontianak, Sabtu (18/7/2015).
Lesunya geliat perekonomian Kalimantan Barat salah satunya terlihat dari perolehan Pendapat Asli Daerah (PAD) provinsi ini pada semester pertama di tahun 2015 yang jauh dari target. Dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Kalimantan Barat tahun 2015 semula 6,02 persen menjadi 5,025 persen itu, baru sekitar 4,7 persennya saja yang berhasil diraih provinsi ini.
Editor: Citra Dyah Prastuti