Bagikan:

Pemkab Bondowoso Bantah Ada Tanaman Rusak Akibat Abu Raung

Tanaman yang terpapar abu diantaranya kentang, buncis, kubis, brokoli, dan wortel.

BERITA | NUSANTARA

Selasa, 14 Jul 2015 10:35 WIB

Pemkab Bondowoso Bantah Ada Tanaman Rusak Akibat Abu Raung

Tanaman brokoli yang rusak akibat terkena abu, Selasa (14/7/2015). Foto: Friska Kalia KBR

KBR, Bondowoso – Sekretaris Kabupaten Bondowoso, Hidayat membantah ada kerusakan lahan pertanian akibat paparan abu vulkanik Gunung Raung. Menurutnya, sampai hari ini belum ada dampak apapun yang terjadi akibat erupsi gunung setinggi 3.332 mdpl tersebut.

Hidayat bahkan terang–terangan meminta media untuk tidak memberi informasi tanpa klarifikasi terlebih dahulu.

“Loh kok sudah rusak? Belum ada apa – apa kok sudah rusak. Saya belum dapat laporan bahkan tremornya menurun. Jangan di informasikan dulu kalau belum jelas. Kalau dibilang rusak, rusak dari mana itu?” kata Hidayat saat ditemui KBR, Selasa (14/7/2015).

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah menginformasikan sejumlah lahan pertanian rusak akibat terpapar abu.

Selain itu, sejumlah petani di Desa Jampit, Kecamatan Sempol, yang ditemui langsung oleh KBR juga mengeluhkan rusaknya tanaman mereka. Tanaman yang terpapar abu diantaranya kentang, buncis, kubis, brokoli, dan wortel. Meski intensitas hujan abu di Desa Jampit tidak terlalu tebal, namun diakui sejumlah petani hal ini cukup mengganggu.

Meski demikian, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, Kukuh Triatmoko mengatakan pihaknya tidak menyiapkan rencana ganti rugi untuk lahan pertanian yang rusak akibat terpapar abu vulkanik gunung raung.

Kukuh beralasan, kawasan Kecamatan Sempol yang terpapar abu vulkanik sejak beberapa hari terakhir, tidak masuk dalam daftar kawasan rawan bencana yang beresiko tinggi. Selain itu, menurutnya hujan abu di kawasan tersebut belum terlalu mengkhawatirkan. 

Editor : Sasmito Madrim

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending