Bagikan:

Pemkab Banyumas Larang Penggunaan Kendaraan Dinas untuk Mudik

Kepala Bagian Humas Pemkab Banyumas, Agus Nur Hadie mengatakan larangan penggunaan mobil dinas ini belaku menyeluruh tiap eselon dan mulai kelurahan hingga lingkungan Kabupaten.

BERITA | NUSANTARA

Jumat, 03 Jul 2015 15:52 WIB

Ilustrasi mudik menggunakan mobil dinas. Foto: Antara

Ilustrasi mudik menggunakan mobil dinas. Foto: Antara

KBR, Banyumas- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas, Jawa Tengah merilis aturan larangan penggunaan kendaraan dinas untuk mudik pejabat. Juru bicara Pemkab Banyumas, Agus Nur Hadie mengatakan larangan penggunaan mobil dinas ini belaku menyeluruh tiap eselon, dari mulai kelurahan hingga kabupaten.

Kendaraan dinas yang tidak dipakai pada masa libur Lebaran itu akan diparkir di lingkungan kantor dinas terkait agar lebih terjamin keamanannya.

"Jadi untuk Kabupaten Banyumas, Bupati melarang penggunaan seluruh jenis kendaraan dinas, terutama mobil untuk mudik lebaran. Sebab sesuai dengan peruntukannya, kendaraan dinas berfungsi untuk mendukung kelancaran operasional kedinasan. Sedangkan mudik bukan perjalanan dinas, sehingga pejabat diharap ridak menggunakan kendaraan dinas, diimbau untuk menggunakan kendaraan pribadi atau sewa," kata Agus Nur Hadie.

Kendati demikian, Agus mengakui Pemkab Banyumas tidak bisa mengontrol seratus persen efektivitas larangan penggunaan kendaraan dinas ini. Apalagi jika ada pejabat yang mengganti plat merah menjadi plat hitam. Menurut dia, Pemkab perlu dukungan masyarakat untuk bisa turut mengawasi pelaksanaan aturan tersebut.

Agus Nur Hadie menambahkan masyarakat bisa mengenali kendaraan dinas pemkab dengan stiker yang terpasang di kendaraan dinas meski platnya sudah diganti. Masyarakat yang mendapati kendaraan dinas dipakai tidak sesuai peruntukannya diharapkan melaporkan langsung ke Bupati Banyumas, lewat berbagai saluran yang tersedia, mulai dari sms hingga akun twitter bupati.

Editor: Dimas Rizky

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending