Bagikan:

Pemda di NTT Biayai Kesehatan Warganya

Kepala Badan Pelayanan Jaminan Sosial - BPJS Kesehatan Kupang Nusa Tenggara Timur Frans Parera mengatakan beberapa kabupaten membiayai kesehatan warga miskinnya dalam program Jaminan Kesehatan Nasional.

BERITA | NUSANTARA

Senin, 20 Jul 2015 11:33 WIB

Author

Silver Sega

Pemda di NTT Biayai Kesehatan Warganya

Jaminan Kesehatan Nasional. Foto: Antara

KBR, NTT- Pemerintah Kabupaten di Nusa Tenggara Timur membiayai kesehatan warga miskinnya melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD. Kepala Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kupang NTT, Frans Parera mengatakan, beberapa kabupaten membiayai kesehatan warga miskinnya dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Kata dia, beberapa kabupaten itu adalah kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Alor dan kabupaten Rote Ndao.

"Pada saat inipun beberapa pemerintah daerah, sementara berupaya untuk menambah jumlah peserta miskin yang ada di daerahnya yang tidak terkaver dalam pembiayaan APBN untuk dibiayai APBD. Antara lain pemerintah kabupaten Sabu Raijua yang sudah mengikut sertakan tambahan 5 ribu masyarakat miskin dalam JKN, kabupaten Alor sudah mengikutsertakan 12 ribu, sedangkan untuk kabupaten Rote Ndao sudah mengikutsertakan 25 ribu masyarakat miskin dalam JKN. Dengan dukungan pemerintah daerah kami melihat bahwa sistem ini berjalan cukup lancar," kata Frans Parera di Kupang, Senin (20/7/2015).

Kepala BPJS Kesehatan Kupang Frans Parera menambahkan, hampir semua kabupaten di NTT menyiapkan biaya kesehatan bagi warga miskinnya melalui APBD. Namun, belum masuk dalam sistem jaminan kesehatan nasional.

Dia mengatakan jika biaya kesehatan warga miskin dalam APBD kabupaten masuk dalam sistim JKN, maka semakin banyak warga NTT yang telah menjadi peserta BPJS Kesehatan. Saat ini kata dia baru 3,4 juta warga miskin NTT menjadi peserta BPJS Kesehatan. Masih 2 juta lebih warga yang belum menjadi peserta BPJS Kesehatan.

Editor: Dimas Rizky

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending