Bagikan:

Pasar Induk di Mataram Masih Semrawut

Gubernur mengatakan, dirinya akan meminta kepada pemkot Mataram untuk lebih menata pasar Kebon Roek.

BERITA | NUSANTARA

Senin, 06 Jul 2015 18:44 WIB

Pasar Induk di Mataram Masih Semrawut

Sejumlah pedagang dan pembeli berada di kawasan Pasar Kebon Roek Ampenan, Mataram, NTB, Selasa (24/7/2012). Foto: Antara

KBR, Mataram - Gubernur NTB M.Zainul Majdi meninjau harga kebutuhan pokok selama puasa di pasar Kebon Roek, Mataram. Selain memantau harga kebutuhan pokok, gubernur memanfaatkan kesempatan itu untuk mendengar keluhan para pedagang Kebon Roek yang merupakan salah satu pasar induk di Mataram. Para pedagang mengeluhkan penataan pasar Kebon Roek yang masih semrawut.

Gubernur mengatakan, dirinya akan meminta Pemkot Mataram menata pasar Kebon Roek. Pasalnya, banyak pedagang yang telah membayar sewa tempat penjualan dengan jumlah bayaran yang sama, namun diperlakukan berbeda dengan pedagang lainnya. Terutama di pasar bagian tengah dan belakang. Kata dia, atap tempat berjualan pedagang banyak yang bocor bahkan tidak ada. Akibatnya, barang dagangan banyak yang basah dan kotor ketika turun hujan.

“Satu hal juga yang hampir menjadi keluhan semua pedagang disini adalah kondisi pasar. Jadi rupanya ini perlu, dan oleh karenanya saya dari provinsi akan menyampaikan kepada Kota Mataram untuk lebih menata lagi. Karena ternyata banyak pedagang kita yang sudah membayar sewa dengan jumlah bayaran yang sama. Tapi perlakuannya berbeda, terutama di bagian tengah dan belakang. Tidak ada atap, kotor sehingga setiap kali musim hujan itu barang dagangannya rusak”, kata Gubernur Senin (6/7/2015).

Selain itu, Gubernur juga menyoroti area penjualan daging di pasar Kebon Roek, yang ternyata tidak dimanfaatkan dengan baik. Sehingga para penjual daging terpisah dan terpencar dimana-mana. Menurutnya, kondisi tersebut menyebabkan perang harga di antara pedagang. Oleh sebab itu, ia meminta Pemkot Mataram menata tempat-tempat penjualan tersebut. Menurutnya, jika satu jenis komoditas dijual di satu tempat akan membuat harga bisa dikontrol dengan baik.  

Editor: Malika

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending