Bagikan:

OJK Rancang Alat Peraga Literasi Keuangan untuk Kurikulum SD

Supaya masyarakat makin melek keuangan sejak dini.

BERITA | NUSANTARA

Selasa, 28 Jul 2015 07:08 WIB

OJK Rancang Alat Peraga Literasi Keuangan untuk Kurikulum SD

Ilustrasi Uang. Foto: Antara

KBR, Gorontalo Otoritas Jasa Keuangan (OJK) saat ini tengah menyusun bahan pendidikan Literasi (pemahaman) Keuangan berupa alat peraga tool kit untuk kurikulum Sekolah Dasar (SD). 

Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Kusumaningtuti S. Soetiono mengatakan, ini adalah salah satu upaya untuk memperkenalkan Literasi Keuangan kepada masyarakat Indonesia sejak usia dini. Pihak OJK pun telah bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sejak tahun 2014 untuk memasukkan Literasi Keuangan sebagai kurikulum sekolah. Rencananya, kurikulum Literasi Keuangan khusus SD ini mulai diberlakukan pada awal tahun 2016 mendatang.

"Materinya ini kita buat dibantu oleh industri keuangan. Jadi jajaran pokjanya ada orang bank, orang pasar modal, ada orang asuransi jadi pelaku industri yang membuat kemudian kita yang buat parameternya OJK tapi diedit oleh Mendikbud untuk menyelaraskan dengan cara pendidikannya seperti apa," kata Kusumaningtuti (28/7/2015).

Sebelumnya Kusumaningtuti menjelaskan, OJK bekerjasama dengan Kemendikbud mulai memberlakukan kurikulum Literasi Keuangan untuk jenjang pendidikan SMA sejak awal tahun 2014 yang didahului dengan uji coba di 1270 SMA terpilih se Indonesia. Sementara untuk SMP telah diluncurkan langsung oleh Mendikbud sejak awal Februari 2015 dan mulai diujicobakan di beberapa ribu sekolah di Indonesia pada penghujung semester 2 nanti. 

Dengan memasukan Literasi Keuangan sebagai kurikulum sekolah diharapkan mampu meningkatkan indeks Literasi Keuangan masyarakat Indonesia, yang hanya sebesar 21,8 persen.

Editor: Damar Fery Ardiyan

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending