Bagikan:

Lalu Lintas Perbatasan Kota Bandung Mulai Padat

Untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas balik lebaran ini, kepolisian setempat telah mengalihkan sejumlah anggotanya ke perempatan jalan raya Cileunyi

BERITA | NUSANTARA

Selasa, 21 Jul 2015 10:58 WIB

Lalu Lintas Perbatasan Kota Bandung Mulai Padat

Lalu lintas di Jalan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Selasa (21/7) mulai dipadati oleh kendaraan pada hari ke empat arus balik lebaran 2015. Sepanjang ratusan meter kendaraan yang terpantau dilapangan, b

KBR, Bandung - Antrian kendaraan di depan pintu masuk tol Cileunyi mulai terjadi  sejak pagi tadi. Hal ini menandai pergerakan arus balik mulai terjadi pada hari ini.

Berdasarkan pantauan KBR di lapangan, sepanjang ratusan meter kendaraan hampir sampai di perbatasan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Dengan kecepatan kendaraan diperkirakan tujuh kilometer per jamnya.

Hal ini terjadi, akibat terus bertambahnya jumlah kendaraan berkecepatan 30 sampai 40 kilometer per jam dari kawasan Nagreg dan Garut keluar dari jalan raya Rancaekek. Kecepatan yang dipacu oleh kendaraan dari arah Timur Bandung, menuju pintu tol ini usai kemacetan hampir 10 kilometer di jalan raya Nagreg.

Sementara itu, kepadatan lalu lintas juga terjadi di kawasan Nagreg Kabupaten Bandung dengan dipenuhi oleh kendaraan yang sebagian besar berasal dari kawasan Garut. Untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas balik lebaran ini, kepolisian setempat telah mengalihkan sejumlah anggotanya ke perempatan jalan raya Cileunyi, yang diperkirakan pada siang nanti akan terjadi kepadatan kendaraan. Baik yang akan masuk ke pintu tol maupun ke arah Kota Bandung.

Pada puncak arus balik lebaran ini, kemacetan diperkirakan akan terjadi di jalur dari Sumedang, Rancaekek, pintu tol Cileunyi serta jalan raya Cibiru Kota Bandung.


Editor : Sasmito Madrim

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending