Bagikan:

Kunjungan Wisatawan Akibatkan Macet 5 Kilometer di Kota Cilacap

Dinas Pariwisata Cilacap menarget 200 ribu pengunjung pasca lebaran 2015.

BERITA | NUSANTARA

Selasa, 21 Jul 2015 09:53 WIB

Kunjungan Wisatawan Akibatkan Macet 5 Kilometer di Kota Cilacap

Gerbang Kota Cilacap. Foto: Muhamad Ridlo KBR

KBR, Cilacap – Membludaknya jumlah wisatawan di sejumlah objek wisata favorit di Cilacap, Jawa Tengah mengakibatkan macet sepanjang 5 kilometer di ruas jalan utama kota Cilacap.

Relawan Pemantauan Lalu Lintas Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Cilacap, Asep Adimiharja mengatakan, rata-rata wisatawan menuju ke area wisata Pantai Teluk Penyu Cilacap. Sebab di dalam area tersebut terdapat tiga objek wisata lainnya yaitu Benteng Pendem, Dermaga Wisata Perahu Nusakambangan dan Dermaga Perikanan Cilacap. 

Masalahnya, kompleks objek wisata ini hanya memiliki satu gerbang masuk sehingga antrian kendaraan pengunjung mengular sepanjang 5 kilometer. Akibatnya, lalu lintas di sejumlah ruas jalan utama kota Cilacap macet total lantaran melubernya kendaraan ke tengah kota.

"Gerbang masuk ke teluk penyu Cilacap, masuk ke teluk Penyu itu macet total. (Macetnya berapa kilometer kira-kira, Pak?) kira-kira sampai sampai 5 kilometer-an lah. (Di ruas mana saja, Pak?) Pokoknya gerbang masuk ke Teluk Penyu dari kota Cilacap, terus antri. Itu meluber sampai tengah perkotaan, " kata Asep (21/7/2015). 

Asep menambahkan selama sepekan mulai H+1 lebaran 2015, pengelola pantai Teluk Penyu Cilacap menggelar panggung pertunjukan, seperti dangdut dan pagelaran kesenian lokal seperti kuda kepang untuk menyedot pengunjung. Panggung pertunjukan ini, kata dia, juga digelar di objek wisata lain, seperti Pantai Widarapayung Cilacap dan Pantai Jetis.

Dinas Pariwisata Cilacap menarget 200 ribu pengunjung pasca lebaran 2015. Wisata pantai diharapkan menjadi penyumbang terbanyak dengan 150 ribu-an kunjungan. Sedangkan sisanya terbagi ke objek wisata pemandian air panas Cipari, Bukit Srandil dan sejumlah objek wisata lain di Cilacap.


Editor : Sasmito Madrim

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending