Bagikan:

Kepolisian Banyuwangi Larang Warga Takbir Keliling

Kepala Kepolisian Banyuwangi Bastoni Purnama meminta, para tokoh masyarakat, ormas, dan elemen-elemen lain turut aktif untuk menjaga kondusifitas wilayahnya masing-masing.

BERITA | NUSANTARA

Kamis, 16 Jul 2015 11:02 WIB

Kepolisian Banyuwangi Larang Warga Takbir Keliling

Ilustrasi Takbir Keliling. Foto: Antara

KBR, Banyuwangi - Kepolisian Banyuwangi Jawa Timur melarang masyarakat agar tidak menggelar takbiran keliling saat malam Hari Raya Idul Fitri. Polisi menyarankan, masyarakat sebaiknya menggelar takbir di Masjid atau Mushola di wilayah masing-masing.

Kepala Kepolisian Banyuwangi, Bastoni Purnama mengatakan, takbir keliling menggunakan mobil, motor atau kendaraan lain dengan cara berkonvoi di jalan raya berpotensi menimbulkan kerusuhan. Selain itu, kata dia, takbiran keliling juga dapat mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dan mengganggu pengguna jalan lain.

Kata Bastoni, pihaknya akan menerjunkan personel tambahan untuk mengamankan malam takbir Hari Raya Idul Fitri. Jika masih ada kelompok masyarakat yang melakukan takbir keliling di jalan raya dengan cara berkonvoi, polisi tidak segan- segan untuk menindaknya.

“Jadi kita sepakat melarang adanya takbiran atau arak-arakan keliling. Pertimbanganya yang pertama resiko kecelakaanya tinggi. Karena dengan menggunakan truk, jalan kita sempit, kemudian arus lalu lintas ramai, kemudian nanti rawan tawuran karena nanti anatar dua kelompok saling ketemu jadi rawan tawuran, yang ketiga rawan kemacetan. Jadi tadi kita sepakat untuk arak- arakan atau pawai takbir keliling kita tiadakan,” kata Bastoni Purnama (16/7/2015).
 
Kepala Kepolisian Banyuwangi Bastoni Purnama meminta para tokoh masyarakat, ormas, dan elemen-elemen lain turut aktif untuk menjaga keamanan di wilayah masing-masing. Sebab, kata dia, tanpa kerjasama masyarakat, maka polisi akan sulit menjaga keamanan dan ketertiban di Banyuwangi.

Editor : Sasmito Madrim

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending