KBR, Bondowoso – Aktivitas Gunung Raung yang terus mengeluarkan material abu vulkanik sampai hari ini, mulai
mengganggu dan berdampak pada lahan pertanian milik para
petani di Desa Jampit, Kecamatan Sempol, Bondowoso, Jawa Timur.
Salah seorang petani Purwanto mengaku semua tanaman sayur mayur yang ditanamnya sejak tiga bulan terakhir menjadi rusak akibat terpapar abu vulkanik. Akibatnya, Purwanto mengaku mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.
“Kena abu semuanya itu. Ada kentang, wortel, brokoli, buncis. Tebal abunya bahkan sampai 1 cm. Kalau kena abu lalu
tidak dibersihkan tanamannya bisa mati. Jelas rugi kalau begini. Modalnya saja
sudah Rp. 60 juta,” kata Purwanto saat ditemui KBR di lahan pertanian miliknya,
Minggu (12/7/2015).
Purwanto menambahkan, paparan abu vulkanik di lahan tanaman sayur seluas tiga hektare miliknya ini juga berdampak pada penurunan harga jual. Menurutnya, tanaman yang terpapar abu saat dalam masa pertumbuhan akan membuat hasilnya tidak maksimal bahkan tidak layak jual. Padahal, harga sayuran seperti kentang dan brokoli serta kubis saat ini terbilang cukup bagus di pasaran.
“Harganya sekarang lumayan
tinggi seperti kubis bisa Rp. 3000 perkilo di kalangan petani. Kentang bisa
sampai Rp.7000 perkilo. Tapi kalau tanamannya rusak harganya pasti turun,” imbuhnya.
Selain menyuplai
kebutuhan pasar Bondowoso, berbagai hasil sayur mayur yang ditanam di Desa
Sempol mayoritas dikirim ke berbagai kota di Indonesia seperti Bali, Malang, Jakarta
bahkan Kalimantan. Bahkan beberapa petani telah menandatangani kontrak dengan
salah satu perusahaan makanan terbesar di Indonesia untuk menyuplai bahan baku
sayuran.
Editor: Agus Luqman