KBR,Jombang- Ribuan warga di empat desa di Jombang,Jawa Timur terpaksa
merayakan Idul Fitri dengan kondisi krisis air. Krisis air terjadi
sejak dua bulan lalu. Musim kemarau membuat sumur-sumur warga mengering
hingga mereka terpaksa menggunakan air sungai untuk mandi dan mencuci.
Untuk memasak dan minum, warga menunggu bantuan air bersih dari Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang. Kepala BPBD Jombang
Nurhuda mengatakan empat desa yang dilanda kekeringan itu berada di
wilayah dataran tinggi di Kecamatan Bareng. Krisis air di musim kemarau
kerap terjadi di wilayah itu.
"Ada
empat Desa yaitu Desa Ngrimbi,Desa Pakel, Desa Karangan dan Desa
Nglebak. Sedangkan satu desa di Jatibanjar Kecamatan Ploso itu saya
sudah koordinasi dengan PDAM agar itu ditangani PDAM karena memang
pelanggan PDAM." Kata Nurhuda, Jumat (17/7/2015).
Kepala Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Jombang Nurhuda menambahakan untuk menangani
kekurangan air warga pada saat lebaran, petugas menambah pasokan air
bersih beberapa kali sebelum Lebaran.
Selain empat desa di wilayah
dataran tinggi selatan Jombang itu, ada sekitar 18 desa lainnya yang
dipetakan rawan terjadi bencana kekeringan pada kemarau tahun ini.
Seluruhnya berada di daerah utara sungai Brantas. Diantaranya, di
Kecamatan Kabuh, Plandaan, Kudu, Ploso dan Ngusikan.
Editor: Malika