Bagikan:

Jelang Muktamar, Beredar Isu Banyak Pelaku Copet di Jombang

Jelang pelaksanaan Muktamar ke 33 NU, Kepolisian Jombang,Jawa Timur, terjunkan tim Tindak antisipasi tindak kejahatan.

BERITA | NUSANTARA

Selasa, 28 Jul 2015 14:08 WIB

Broadcast soal isu copet di area Mukmatar 33 NU di Jombang. Foto: KBR/ Muji Lestari

Broadcast soal isu copet di area Mukmatar 33 NU di Jombang. Foto: KBR/ Muji Lestari

KBR, Jombang- Menjelang pelaksanaan Muktamar NU ke-33, Kepolisian Jombang, Jawa Timur menerjunkan tim Tindak. Tim yang yang terdiri dari sejumlah anggota Polisi berpakaian preman itu untuk mengantisipasi tindak kejahatan yang dimungkinkan rawan terjadi di tengah ramainya pelaksanaan Mukmatar, pada 1-5 Agustus, mendatang.

Kepala Kepolisian Jombang Sudjarwoko mengatakan, salah satu kewaspadaan yakni para penjahat yang menyamar dengan berpakaian ala santri. Pihaknya siap menjaga dan melindungi para peserta yang bakal mengikuti prosesi Muktamar. Sedangkan, anggota Tindak bakal ditempatkan di sejumlah titik yang menjadi pusat keramaian masa. Diantaranya alun-alun, Stadion Merdeka dan pesantren.

"Yang jelas kalau namanya peserta itu ada tanda ID card, kalau penggembira itu tidak pakai ID card, takutnya kalau tercampur sama massa. Himbauan saya yang pertama para pengunjung, penggembira ini harus bisa menjaga diri sendiri barang dan lingkunganya. Kedua tidak usah kawatir dengan isu yang beredar seperti itu karena Polri di mana-mana ada dan siap membantu mengamankan itu," kata Sudjarwoko, Selasa (28/07/15).

Sementara, dalam beberapa hari terakhir masyarakat di Jombang dibuat resah dengan beredarnya isu maraknya pelaku copet di area Muktamar. Isu melalui boradcast ponsel itu berbunyi datangnya dua truk pelaku copet maupun jambret dari luar Kota yang didrop di wilayah Kabupaten Jombang. Mereka memanfaatkan suasana ramainya pelaksanaan Muktamar NU ke-33 di Jombang awal Agustus besok untuk menjalankan aksi jahatnya.

Editor: Dimas Rizky

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending