KBR, Cilacap- Palang Merah Indonesia (PMI) Cilacap, Jawa Tengah mengimbau agar pemudik yang melintas di Jalur Selatan Jawa Tengah pada arus balik H+3 ini mewaspadai cuaca panas, angin dan debu musim kemarau. Fisik pengendara dan mesin kendaraan juga harus dalam keadaan fit.
Kepala Markas PMI Cilacap, Andi Susilo mengatakan berdasar informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Jawa Tengah selatan hampir masuk musim kemarau sehingga cuaca cenderung panas dengan angin yang bertiup cukup kencang. Angin dan debu amat berpotensi menganggu pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua.
PMI Cilacap mendata pertolongan pertama kecelakaan yang ditangani, meningkat dibanding angka kecelakaan pada arus mudik dan balik tahun lalu. Rekapan pertolongan pertama pada kecelakaan bakal diakumulasi pada H+7 mendatang.
"Pastikan kondisi fisik dalam keadaan fit. Mesin kendaraan juga
harus dalam keadaan baik. Secara berkala pemudik segera beristirahat di tempat
yang dianggap aman dan nyaman sehingga pengendara bisa melanjutkan perjalanan
dengan baik. Pantauan atau kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan yang
kita (PMI Cilacap) lakukan lebih banyak dibanding tahun kemarin," katanya (20/7/2015).
Andi meminta agar pemudik mempersiapkan fisik untuk melakukan perjalanan dalam suhu yang lebih tinggi dibanding pada musim mudik lalu. Secara umum, suhu mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir seiring memuncaknya musim kemarau. Jika merasa lelah, pemudik, dipersilahkan beristirahat di tempat yang dianggap aman dan nyaman.
Lebaran 2015 tahun ini, PMI
Cilacap mendirikan 13 posko bantuan medis di sepanjang jalur mudik, antara
Daeyuhluhur hingga Nusawungu. Posko ini berfungsi sebagai pusat pertolongan
pertama pada kecelakaan, penanganan kecelakaan ringan dan sebagai rest area (tempat berisirahat).
Editor: Dimas Rizky