KBR,Cilacap– Peningkatan frekuensi melintasnya kereta api di jalur selatan Jawa dikhawatirkan membuat kemacetan di perlintasan sebidang Sumpiuh Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah semakin parah. Pada arus mudik lebaran frekuensi melintasnya kereta api meningkat menjadi 16 menit sekali.
Juru Bicara PT KAI Daop 5 Purwokerto, Surono mengatakan PT KAI telah memperbaiki aspal pada perlintasan sebidang dan mendirikan posko gabungan khusus pengamanan perlintasan Sumpiuh.
Perlintasan Sumpiuh dinilai rawan macet lantaran menjadi jalur pertemuan kendaraan yang masuk dari Pantura ke selatan lewat jalur Ajibarang-Purwokerto-Buntu dan Jalur Lintas Selatan (JLS) via Majenang-Wangon-Sampang. Kendaraan dari dua ruas jalur utama tersebut melintas di jalur ini untuk menuju Semarang atau Yogyakarta
Kemacetan diperparah lantaran perlintasan kereta berdekatan dengan pasar Tambak dan Sumpiuh. Kedua pasar ini hanya berjarak sekira satu kilometer dari perlintasan. Sedangkan di sebelah timur, jalur menyempit hingga masuk ke Gombong, Kebumen.
"Kemarin kita sudah melakukan
perbaikan seperti yang kita lakukan di Perlintasan Sumpyuh ini. Itu upaya kami
untuk melancarkan arus mudik. Kami bekerjasama dengan aparat kewilayahan
seperti, disitu juga sudah ada posko pengamanan yang dirikan Polri untuk
memantau kelancaran arus mudik di perlintasan kereta kali ini," kata Surono, Sabtu (14/7/2015).
Di wilayah Daop 5 Purwokerto, kata Surono, terdapat 19 perlintasan di jalur provinsi dan nasional dengan lalu lintas padat. PT KAI menempatkan penjaga khusus perlintasan kendati palang pintu dalam keadaan siap pakai demi menghindari terjadinya kemacetan parah.
Surono
menambahkan, Jalur Selatan Jawa pada lebaran kali ini dilintasi 90 kereta per
hari sehingga rata-rata kereta melintas antara 12 menit hingga 16 menit sekali.
Editor: Malika