KBR, Nganjuk – Volume kendaraan arus mudik di jalur poros tengah Surabaya – Madiun, Nganjuk, Jawa Timur, mulai meningkat. Kondisi jalan utama yang diketahui cenderung sempit dipastikan bakal berpengaruh besar terhadap padatnya arus kendaraan.
Hal itu diungkapkan Kepala kepolisian Daerah Jawa Timur, Anas Yusuf, saat meninjau secara langsung kondisi jalur dan arus mudik di sejumlah titik rawan macet dan kecelakaan di Nganjuk.
Untuk mengurai kepadatan dan penumpukan arus kendaraan, Kapolda Jatim mengimbau para pemudik memilih jalur alternatif yang telah disiapkan petugas. Untuk itu Anas meminta kepada jajaran di bawahnya melakukan sosialisasi terkait kondisi dan rute dari setiap jalur alternatif yang ada.
“Pada saat pengalihan saya tadi sudah sampaikan kepada Kapolres jangan sampai tidak diberitahu. Harus ada penjelasan supaya para pengemudi ini pada saat melalui jalur alternatif dia tahu berapa menit. Berapa kilo dan kondisi jalanya seperti apa,” kata Anas Yusuf, Selasa, (14/7/2015).
Dikatakan Anas Yusuf, selain jalan sempit, faktor lain yang menjadi potensi utama penyebab kemacetan adalah adanya sejumlah lintasan kereta api di jalur besar setempat yang juga diprediksikan bakal terjadi penumpukan kendaraan pemudik ketika dilalui kereta.
Salah satunya adalah lintasan kereta api Mintil di Kecamatan Wilangan. Jalur setempat merupakan jalan pemudik dari arah Jawa Tengah menuju Nganjuk serta Surabaya menuju Madiun atau Jawa tengah.
Kapolda
Jatim, Anas Yusuf, menambahkan untuk pengamanan lebaran, ada sebanyak 250an pos pantau yang tersebar di sepanjang jalur besar seluruh wilayah di Jawa Timur. Masing-masing pos ditempatkan sejumlah personel polisi dan sebagian di antaranya
dilengkapi dengan fasilitas kesehatan.
Editor: Quinawaty Pasaribu