Bagikan:

Evaluasi Mudik: Tol Cipali Harus Dilengkapi Rambu Pendeteksi Kecepatan Angin

Menurut Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat, Deddi Taufik, salah satu rambu lalu lintas yang harus diutamakan keberadaannya yaitu rambu pendeteksi kecepatan angin.

BERITA | NUSANTARA

Senin, 27 Jul 2015 12:34 WIB

Evaluasi Mudik: Tol Cipali Harus Dilengkapi Rambu Pendeteksi Kecepatan Angin

Tol Cipali. Foto: Antara

KBR, Bandung - Dinas Perhubungan Jawa Barat meminta agar jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dilengkapi rambu-rambu lalu lintas, terutama rambu pendeteksi kecepatan angin. 

Hal itu berdasarkan hasil evaluasi arus mudik dan balik lebaran beberapa waktu yang lain. 

Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat, Deddi Taufik mengatakan rambu pendeteksi kecepatan angin sangat penting mengingat daerah itu anginnya cukup kencang dan bisa membahayakan pengguna jalan.

"Itu kan daerah Indamayu terutama di Cikedug. Kemudian di Majalengka di Sumberjaya itu anginnya lepas tanpa penghalang. Nah itu yang harus ada pemberitahuan, kurangi kecepatan dan sebagainya," ujarnya di Jalan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Senin (27/7/2015).

Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat, Deddi Taufik mengatakan, keberadaan rambu kecepatan angin ini diperlukan karena struktur jalur tol Cipali ini minim kelokan, memancing para pengendara memacu kecepatan kendaraan melebihi 100 kilometer per jam.

Hal ini kata Deddi, yang diduga menjadi salah satu penyebab kecelakaan di jalan bebas hambatan tersebut, selain faktor kesalahan dari manusia itu sendiri.

Dinas Perhubungan Jawa Barat menyatakan, kebutuhan rambu lalu lintas seperti batas minimum laju kecepatan serta penambahan penerangan jalan, juga diperlukan dipasang di jalan tol yang kemarin dianggap telah mengurangi beban jalur mudik Selatan dan Utara Jawa Barat.

Otoritas pengatur infrastruktur lalu lintas ini menyebutkan keberadaan tol Cikopo - Palimanan harus dilengkapi rambu - rambu untuk mengurangi kecelakan lalu lintas. 

Editor: Agus Luqman

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending