KBR, Bondowoso – Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur melakukan pemeriksaan kadar pencemaran udara yang ditimbulkan erupsi Gunung Raung. Kepala Seksi Pengamatan Penyakit, Dinas Kesehatan Bondowoso, Tuhu Suryono mengatakan, pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui kadar pencemaran udara akibat paparan abu vulkanik Gunung Raung. Dikatakan Tuhu, pengambilan sampel udara ini dilakukan di dua kecamatan terdampak, yakni Sumber Wringin dan Tlogosari.
“Yang jelas memang terjadi pencemaran, tapi kadarnya pencemarannya sebesar apa masih dalam tahap penelitian. Hasilnya belum keluar. Kami ambil sampel di Kecamatan Sumber Wringin dan Tlogosari,” kata Tuhu Suryono saat dikonfirmasi KBR, Rabu (15/7/2015).
Menurut Tuhu, hasil pemeriksaan kadar pencemaran udara ini baru akan diketahui minggu depan. Sampai saat ini Dinas Kesehatan terus mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai berbagai dampak yang bisa ditimbulkan akibat paparan abu vulkanik. Selain itu Tuhu juga meminta masyarakat untuk melindungi sumber mata air yang digunakan sehari – hari agar tidak terpapar abu vulkanik.
“Kami sarankan masyarakat untuk selalu menutup hidung dan mulut menggunakan masker atau penutup lainnya agar terhindar dari Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Dan juga jangan lupa melindungi sumber mata air yang digunakan sehari – hari agar tidak terkena abu,” paparnya.
Sejak ditetapkan statusnya naik menjadi siaga 29 Juni lalu, aktivitas Gunung Raung yang berada di perbatasan Kabupaten Bondowoso, Jember dan Banyuwangi belum menunjukkan tanda – tanda akan berhenti erupsi. Hari ini terpantau gunung setinggi 3.332 mdpl tersebut masih terus menyemburkan material vulkanik. BPBD Bondowoso mengatakan hujan abu sudah mengguyur Desa Jampit dengan intensitas rendah.Editor: Malika