Bagikan:

Dilarang, Pedagang di Mataram Masih Jual Telur Penyu

Harga yang ditawarkan kepada para pembeli antara 2.500 sampai 3000 per butir.

BERITA | NUSANTARA

Selasa, 07 Jul 2015 17:27 WIB

Pedagang ikan di pasar Kebon Roek Ampenan Kota Mataram yang memperjualbelikan telur penyu. Foto: KBR

Pedagang ikan di pasar Kebon Roek Ampenan Kota Mataram yang memperjualbelikan telur penyu. Foto: KBR/ Zainudin Syafari

KBR, Mataram - Meski pemerintah melarang memperjualbelikan Penyu dan telur Penyu, namun sejumlah pedagang diketahui masih melakukan praktek itu. Hal ini terjadi di pasar Kebon Roek Ampenan Kota Mataram. Oleh pedagang, telur penyu ditawarkan seharga 2.500 hingga 3000 rupiah per butir.

Salah seorang pedagang telur Penyu di pasar tradisional Kebon Roek Ampenan, Ibu Heri mengatakan, para pedagang sebetulnya tahu jika penjualan telur penyu dilarang. Namun dia mengaku tak punya pilihan lain. Beberapa pembeli, kata dia,  sering memberikan peringatan kepada pedagang telur penyu bahwa praktek jual beli telur penyu dilarang karena bisa mengakibatkan kepunahan satwa tersebut. Bahkan beberapa pengunjung pasar sempat mengancam akan melaporkan para pedagang telur kepada pihak berwajib.

“Terpaksa kita beli soalnya tidak ada yang dipakai buat beli beras. Saya membelinya dengan harga Rp 150 ribu, yang itu perbutir Rp 2000 saya beli. Saya sudah kasih tahu kepada yang ngasih saya membeli telur ini tidak boleh mengambil telur , tapi karena tidak ada yang dipakai buat beli beras ya kita mencoba aja untuk menjual telur ini,” kata Ibu Heri, Selasa (07/07/2015).

Ibu Heri mengatakan minat masyarakat mengonsumsi telur Penyu cukup tinggi. 50 butir telur dagangannya bisa terjual dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama. Kata dia masyarakat percaya mengkonsumsi telur penyu berkhasiat meningkatkan stamina.

Merespon itu, Kepala Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan Kota Mataram H. Mutawalli berjanji akan segera turun ke lapangan melakukan pengawasan khusus. Pemerintah daerah akan bertindak tegas terhadap penjualan telur penyu.

Editor: Malika

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending