Bagikan:

Diguyur Abu, Desa di Lereng Gunung Raung Ini Tak Masuk KRB

Desa Jampit, Kecamatan Sempol, Bondowoso, Jawa Timur terkena dampak letusan gunung Raung, tapi belum masuk kawasan rawan bencana.

BERITA | NUSANTARA

Rabu, 15 Jul 2015 18:36 WIB

Gunung raung yang dipotret dari Desa Jampit, Kecamatan Sempol. Foto: KBR/Friska Kalia

Gunung raung yang dipotret dari Desa Jampit, Kecamatan Sempol. Foto: KBR/Friska Kalia

KBR,Bondowoso– Meski sudah terkena dampak langsung letusan Gunung Raung sejak dua minggu terakhir, Desa Jampit, Kecamatan Sempol, Bondowoso, Jawa Timur ini belum masuk dalam Daftar Kawasan Rawan Bencana. Padahal, jarak antara desa ini dengan Gunung Raung terbilang cukup dekat, yakni sekitar 7 km.

Camat Sempol, Tjagar Alam mengatakan, di Desa Jampit ada 3 dusun yang lokasinya dekat dengan Gunung Raung, diantaranya Dusun Jampit, Melaten dan Krepek’an. Sekitar 800 warga Dusun Jampit kini terkena dampak paparan abu vulkanik Raung. Kebanyakan warga mengalami gangguan pernafasan, mata perih, hingga rusaknya lahan pertanian.

“Di Jampit ada sekitar 800 warga yang sudah merasakan abu, jaraknya sekitar 7 – 8 km dari raung,” kata Tjagar Alam, saat dihubungi KBR, Rabu (15/7/2015).

Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD, Hendri Widotono beralasan penentuan KRB  berada di Kementerian ESDM utamanya di Badan Geologi. BPBD sendiri beranggapan kawasan Desa Jampit memiliki resiko kecil untuk terkena dampak letusan Gunung Raung.

“Arah lava pijar raung lebih mengarah ke barat tepatnya Desa Gunosari. Jadi resiko Jampit sangat kecil,” kata Hendri Widotono.

Sejumlah dusun telah dipetakan masuk dalam KRB. Diantaranya Dusun Legan dan Sepanas di Kecamatan Sumber Wringin. Jarak dua dusun itu sekitar 8 hingga 10 km dengan Gunung Raung. Bahkan, BPBD telah melakukan sosialisasi hingga pemasangan rambu arah evakuasi. Namun di dua dusun tersebut nyaris belum ada dampak langsung letusan Gunung Raung.

Editor: Malika

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending