Bagikan:

Di Jombang, Daging Busuk Jadi Campuran Rawon dan Soto

Lebih murah dibanding daging segar, daging sapi tak layak konsumsi banyak diburu konsumen pemilik warung.

BERITA | NUSANTARA

Jumat, 03 Jul 2015 18:36 WIB

Razia daging busuk di Lapak Daging Sapi, Pasar Ploso Jombang. Foto: KBR/ Muji Lestari

Razia daging busuk di Lapak Daging Sapi, Pasar Ploso Jombang. Foto: KBR/ Muji Lestari

KBR, Jombang- Mahalnya harga daging sapi kualitas bagus di pasaran, membuat para konsumen enggan membelinya. Kondisi itu dimanfaatkan para pedagang daging pasar tradisional di Jombang, Jawa Timur,  menjual daging sapi yang mulai membusuk atau tidak segar dengan harga jauh lebih murah.

Salah satu pedagang, Fatihah, Jumat (03/07/2015), mengaku, daging sapi yang tak layak konsumsi itu banyak diburu konsumen pemilik warung. Pasalnya, harganya separuh lebih murah dibanding dengan daging segar yakni, sekitar Rp 50 sampai 60 ribu per kilogram. Rata-rata daging yang berumur lebih dari dua hari dan tersimpan di lemari pendingin itu digunakan untuk campuran masakan rawon atau soto daging.

"Banyak,semua jagal ya minta. Untuk campuran soto sama rawon biasanya. Saya jual Rp. 60 ribu. Satu hari sudah habis," ujar Fatihah.

Saat ini harga daging sapi kualitas bagus di Jombang, Jawa Timur tembus Rp 95 ribu per kilogram. Bahkan, akhir-akhir ini masyarakat juga dibuat resah dengan isu maraknya peredaran daging celeng atau babi hutan yang dioplos dalam daging sapi.

Kasi Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Jombang, Aziz Daryanto,mengatakan, pihaknya akan melakukan pembinaan kepada para pedagang dan pemilik Rumah Potong Hewan (RPH) selaku penyuplay agar meningkatkan kualitas daging yang mereka jual. Pasalnya, daging gelonggongan atau daging busuk sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.

"Kalau kondisi daging sudah membusuk saya kira tidak layak untuk dikonsumsi karena memang kalau daging busuk kandungan bakteri mikrobanya kan sudah melewati ambang batas jadi untuk kesehatan jelas membahayakan," ujar Azis.

Editor: Dimas Rizky

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending