KBR, Bondowoso – Sejumlah hewan
yang tinggal di hutan sekitar lereng Gunung Raung turun gunung akibat meningkatnya aktivitas gunung selama sebulan terakhir. Hal itu seperti yang dijelaskan warga Dusun Jampit, Kecamatan Sempol yang berjarak sekitar
8 km dari puncak Gunung Raung.
Salah seorang tokoh masyarakat di Jampit, Tasrim mengatakan, banyak kera dan babi yang turun gunung sejak Gunung Raung sering mengeluarkan suara gemuruh disertai lontaran lava pijar. Dikatakan Tasrim, fenomena hewan turun gunung ini mulai mengusik warga karena mayoritas hewan tersebut merusak dan mencari makanan di lahan pertanian milik masyarakat.
“Kalau gunung mau meletus katanya semua hewan akan turun. Disini banyak babi hutan dan kera yang mulai turun. Jumlahnya puluhan dan mereka biasa makan kentang dan wortel yang kami tanam,” kata Tasrim kepada KBR beberapa waktu lalu.
Padahal kata Tasrim, tidak banyak hewan dari hutan di sekitar lereng gunung yang turun untuk mencari makan dengan merusak lahan pertanian milik warga sebelum hal ini. Namun, saat ini jumlahnya cukup banyak sehingga memaksa warga untuk berjaga di lahan pertanian sepanjang malam.
Ia menambahkan, untuk mengusir kera dan babi, warga sekitar kemudian menggunakan meriam tradisional yang terbuat dari kaleng bekas yang diisi dengan bahan spirtus sehingga jika disulut api menimbulkan suara yang nyaring.
Sementara itu, Petugas Komunikasi Lembaga Konservasi Satwa, Animals Indonesia wilayah Jawa Timur, Elizabeth Laksmi mengatakan, fenomena hewan turun gunung saat ada gejolak merupakan hal yang wajar. Menurutnya, sudah menjadi sifat alami binatang mampu mengetahui akan ada bencana yang terjadi. Untuk itulah, mereka turun gunung dan mencari sumber makanan yang jauh dari lokasi bencana.
“Wajar kalau mereka turun, karena insting mereka sangat tajam jika akan terjadi bencana. Dan lokasi yang mereka datangi bisa dipastikan adalah lokasi akan menjadi sumber makanan mereka,” kata Elizabeth Laksmi kepada KBR, Minggu (26/7/2015).
Kata Elizabeth,
yang paling dikhawatirkan dari fenomena ini adalah terjadinya konflik antara satwa
liar dan warga yang berada di pemukiman. Untuk itu, tim dari Animals Indonesia
akan segera berkoordinasi dengan Pemkab Bondowoso, agar bisa segera menentukan
langkah yang akan dilakukan untuk meminimalisir konflik yang mungkin terjadi.
Editor : Sasmito Madrim