Bagikan:

Bondowoso Larang Pejabat Pakai Mobil Dinas Untuk Mudik

Penggunaan mobil dinas untuk mudik diperbolehkan, jika ada situasi darurat serta mendapatkan izin langsung dari Bupati Bondowoso.

BERITA | NUSANTARA

Kamis, 02 Jul 2015 09:46 WIB

Bondowoso Larang Pejabat Pakai Mobil Dinas Untuk Mudik

Ilustrasi mobil dinas. Foto: Antara

KBR, Bondowoso – Pemerintah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur melarang keras penggunaan mobil dinas untuk kegiatan mudik lebaran tahun ini. Sekretaris Kabupaten Bondowoso, Hidayat mengatakan, larangan ini diberlakukan bagi seluruh pegawai yang ada di lingkungan Pemkab Bondowoso. Kata Hidayat, mobil dinas harus digunakan sesuai peruntukkannya yakni untuk kepentingan dinas.

“Lebaran nanti saya instruksikan agar seluruh pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk tidak menggunakan mobil dinas. Karena mobil dinas hanya digunakan untuk kepentingan dinas,” kata Hidayat kepada KBR, Kamis (2/7/2015).

Meski begitu, Hidayat  mengunggapkan penggunaan mobil dinas untuk mudik diperbolehkan, jika ada situasi darurat serta mendapatkan izin langsung dari Bupati Bondowoso. Situasi darurat yang di maksudkan Seskab adalah manakala pegawai yang bersangkutan merupakan pegawai berpenghasilan rendah serta tidak memiliki kendaraan.

“Jadi kita perbolehkan kalau ada situasi darurat tapi tentu atas izin langsung Bupati serta seluruh biaya perawatan dan bahan bakar ditanggung secara pribadi,” imbuhnya.

Sebelumnya, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi mengijinkan para PNS menggunakan kendaraan dinas untuk mudik. Namun, kebijakan ini menuai pro dan kontra di lapangan karena dianggap masuk dalam kategori korupsi. Sementara itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga tengah menyiapkan surat edaran tentang larangan penyelenggara Negara dan PNS menggunakan mobil dinas untuk lebaran.


Editor : Sasmito Madrim

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending