Bagikan:

BNPT: NTB Sarang Teroris Kedua Setelah Poso

Meski kondusif, Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) masih sebut NTB sebagai pos kedua konsolidiasi jaringan teroris setelah Poso.

BERITA | NUSANTARA

Kamis, 30 Jul 2015 17:39 WIB

Ilustrasi terorisme. Foto: Antara

Ilustrasi terorisme. Foto: Antara

KBR, Mataram- Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) masih menyebut Nusa Tenggara Barat sebagai pos kedua konsolidiasi jaringan teroris setelah Poso.

Deputi II Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan  BNPT, Arief Darmawan mengatakan hal itu berdasar sejumlah pengamatan dan penangkapan sejumlah teroris di sana, seperti di wilayah Bima.

“Ada skenario bahwa NTB akan dijadikan posko kedua. Posko pertama di Poso. Hasil penyelidikan seperti itu. Mereka akan pindah dari Poso paling mudah adalah di NTB, cukup rawan. Di Poso itu kan bukan warga asli yang bikin kacau, yang bikin kacau adalah orang yang datang ke Poso,” katanya.

Selain waspada atas gerakan perekrutan dan aksi lapangan, yang perlu diketahui masyarakat adalah gerakan propaganda dianggap sebagai aksi paling berbahaya. Kelompok yang awalnya sebagai paham radikal ini, masuk dengan barbaur dalam kultur masyarakat. Bahkan bentuknya dengan cara menikahi warga setempat, dan ini menurutnya terjadi di Poso dan Bima, NTB.

Terkait langkah antisipasi, banyak hal yang dilakukan pihaknya. Melalui  pemberdayaan masyarakat, memberdayakan forum komuniaski di daerah, juga operasi intelijen untuk mendapat bahan keterangan, sehingga bisa diambil tindakan antisipasi. Tapi jika ditemukan ada kelompok teroris, selalu diupayakan pihaknya  tidak dilakukan dengan represif.

Kepada aparat di Polda NTB, diingatkan juga tidak lengah dengan hanya konsentrasi pengamanan Pemilu. Karena justru ketika semua perhatian fokus pada satu masalah, disitulah kesempatan kelompok ini masuk dan menggelar konsolidasi, bahkan aksi. 

Editor: Dimas Rizky

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending