KBR, Balikpapan – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Balikpapan menggandeng Ibu-ibu PKK di enam kecamatan Balikpapan untuk pencegahan peredaran narkoba. Caranya yaitu dengan melibatkan mereka ke dalam program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN)
Menurut Ketua BNN Kota Balikpapan I Ketut Astana, langkah ini diperlukan karena penyalahgunaan narkoba di Kota Balikpapan Kalimantan Timur semakin memprihatinkan dari tahun ke tahun.
Menurutnya, jumlah pengguna narkoba di Balikpapan berkisar 18 ribu orang. Dengan rincian 70 persen merupakan pekerja dewasa, 22 persen pelajar dan selebihnya masyarakat umum. Sedangkan jenis narkoba yang paling banyak digunakan dalam tiga tahun terakhir adalah jenis sabu yang mencapai 80 persen.
“Menjadi kewajiban kita mengedukasi seluruh masyarakat, untuk memahami persoalan narkoba ini dengan benar. Memang 70 persen ada pekerja dan 22 persen adalah pelajar dan selebihnya masyarakat umum. Yang ngetren sekarang dalam tiga tahun terakhir adalah sabu pemakaian sangat tinggi, bahkan boleh dikatakan 80 persen,” kata I Ketut Astana, Rabu (1/7)
Dia menambahkan, hingga kini dari 34 provinsi, Jakarta, Medan dan Kalimantan Timur tercatat menjadi daerah dengan jumlah penduduk terbanyak pengguna narkoba. Di Kalimantan Timur jumlah pengguna narkoba mencapai 3,1 persen atau sekitar 77 ribu. Sedangkan berdasarkan catatan BNN di Indonesia ada sekitar 44 juta penduduk yang berstatus pengguna narkoba.