KBR,Bondowoso– Jalur evakuasi warga yang berada di Kawasan Rawan
Bencana ( KRB ) Gunung Raung dinilai belum memadai. Hal ini diakui Kepala
Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bondowoso, Hendri Widotono. Dikatakan Hendri,
buruknya jalur evakuasi dari dan menuju desa rawan letusan gunung Raung ini menjadi salah satu hal yang mendapatkan perhatian khusus dari tim.
"BNPB tengah mencari cara agar jalur evakuasi yang ada bisa segera mendapatkan perbaikan." ujar Hendri, Jumat (10/7/2015)
KBR berkesempatan mengikuti
Tim Satgas Bencana menelusuri jalur evakuasi yang menghubungkan dusun terdampak
dengan lokasi pengungsian yang ada di Lapangan Kecamatan Sumber Wringin.
Dari pantauan KBR dibutuhkan waktu lebih dari 1 jam perjalanan menggunakan mobil khusus milik anggota TNI dan Polri untuk menempuh pos pengungsian dari Dusun Sepanas yang berjarak sekitar 7 km dari puncak raung. Medan yang dilalui juga cukup berat yakni jalan setapak berbatuan dengan tanjakan yang cukup tajam. Kondisi jalan yang sempit memungkinkan proses menuju Dusun Sepanas membutuhkan waktu lebih banyak.
Hal serupa juga terlihat di jalur evakuasi Dusun Legan yang berjarak 10 km puncak raung. Ruas jalan yang diapit tebing dan jurang menjadi kendala petugas menuju ke pemukiman warga. Kondisi ini diperparah dengan tebalnya abu vulkanik yang membuat jarak pandang menjadi tidak lebih dari 2 meter.
Kepala BNPB, Samsul Ma’arif dalam kunjungannya beberapa waktu lalu meminta jalur evakuasi ini menjadi perhatian dalam penanggulangan resiko bencana. BNPB berjanji akan menfasilitasi Kabupaten terdampak dalam hal ini Bondowoso, Jember dan Banyuwangi agar mendapatkan kucuran dana dari Pemerintah Pusat untuk memperbaiki ruas jalan yang rusak.
Hingga hari ini aktivitas vulkanik Gunung Raung masih mengalami peningkatan. Hembusan abu vulkanik setinggi kurang lebih 500 meter terlihat dengan jelas dari Kecamatan Sumber Wringin.Editor: Malika