Bagikan:

Banyak Masalah, Puluhan Desa di Cilacap Belum Terima Dana Desa

Wakil Bupati Cilacap Akhmad Edi Susanto mengungkapkan, belum diterimanya anggaran 2015 ini membuat pembangunan di desa setempat terganggu.

BERITA | NUSANTARA

Senin, 27 Jul 2015 12:08 WIB

Banyak Masalah, Puluhan Desa di Cilacap Belum Terima Dana Desa

Wakil Bupati Cilacap, Akhmad Edi Susanto. Foto: Muhamad Ridlo KBR

KBR, Cilacap – Lebih dari 80 desa (sekitar 30 persen dari 284 desa) di Cilacap, Jawa Tengah hingga akhir Juli 2015 ini belum menerima Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Alokasi Desa (DAD) 2015.

Wakil Bupati Cilacap, Akhmad Edi Susanto mengatakan di Cilacap ada puluhan desa yang sampai saat ini belum menyerahkan Rancangan Anggaran Pembangunan dan Belanja Desa (RAPBDes). Padahal mestinya RAPBDes tersebut diserahkan pada akhir 2014 lalu, atau paling lambat pada awal 2015.

Kata Edi, masih banyak desa yang kebingungan dalam mengaplikasikan Undang-undang Desa dan  peraturan operasional dibawahnya untuk membuat RAPDes 2015.

Selain belum menyerahkan RAPBDes, sejumlah desa belum menyerahkan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) APBDes 2014 sehingga belum menerima ADD/DAD. Faktor lainnya adalah belum selesainya penyerahan dan pelaporan pajak bumi dan bangunan yang ditarik oleh desa.

"Kemudian ada juga permasalahan administrasi seperti pajak dan pelaporan yang lain yang perlu diserahkan. Jumlahnya 30-an persen dari seluruh desa yang mencapai 284 desa dan kelurahan," katanya (27/7/2015).

Wakil Bupati Cilacap Akhmad Edi Susanto menambahkan belum diterimanya anggaran 2015 ini membuat pembangunan di desa setempat terganggu. Aparat desa yang belum menerima ADD/DAD juga belum menerima honor dan tunjangan bulanan sampai bulan ketujuh 2015 ini.

Dia meminta agar desa menyelesaikan pelaporan dan menyerahkan RAPBDes 2015. Ia mengklaim sudah memerintahkan agar Bagian Tata Pemerintahan Desa (Bag Tapem) Sekretariat Daerah Cilacap membantu desa yang masih terkendala.

Editor: Agus Luqman

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending