KBR, Bandung- Dinas Kesehatan menyatakan Kota Bandung mengalami
kekurangan tenaga dokter untuk memberikan pelayanan medis kepada
masyarakat. Sejak berjalannya program Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) tenaga dokter dirasa masih minim di tingkat puskesmas.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ahyani Raksanagara menjelaskan Bandung membutuhkan sekitar 100 orang dokter mengacu jumlah puskesmas yang beroperasi di Bandung saat ini.
"Kami itu secara analisa beban kerja itu, sebetulnya masih kekurangan
sampai 120 dokter kalau untuk di 73 puskesmas. Karena minimal satu
puskemas itu mesti dua dokter, yang satu harus keluar gedung misalnya ke
sekolah, ke posyandu. Yang satunya lagi harus memberikan pelayanan
kuratif medisnya. Nah kami membuka lewat PTT dan yang terjadi, kita buka
formasi 120 misalnya yang daftarnya itu 30 orang. Jadi agak kurang
seksi ya untuk melayani masyarakat," ujarnya di Balai Kota, Jalan
Wastukencana, Bandung, Jumat (10/7/2015).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ahyani Raksanagara menyesalkan minimnya
minat dokter melayani masyarakat. Berdasarkan survey tak resmi otoritas kesehatan tersebut, diketahui para
dokter ini lebih memilih menjadi profesional daripada menjadi abdi
negara.
Ahyani menambahkan minimnya minat dokter juga terlihat dari sedikitnya pendaftar untuk menjadi pegawai tidak
tetap (PTT) dokter. Ahyani menyebutkan dokter yang mendaftar sebagai
pegawai negeri sipil pada tahun lalu hanya berjumlah 9 sampai 6 orang. Padahal keberadaan dokter sangat dibutuhkan untuk enam puskemas siaga 24 jam. Puskesmas siaga minimal sedikitnya memerlakan empat orang dokter.
Editor: Editor