KBR, Jombang - Ketua Panitia Daerah (Panda) Muktamar ke 33 NU, Saifullah Yusuf menyayangkan adanya aksi sweeping dan penurunan atribut partai oleh pengurus pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, Jawa Timur. Menurutnya gebyarnya Muktamar NU juga berkat adanya partai politik termasuk Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Menurut Gus Ipul, pihak yang tidak berkenan seharusnya melapor ke panitia terlebih dahulu sebelum menurunkan spanduk PKB. Dia mengatakan bahwa semua partai boleh ikut menyemarakkan Muktamar ke 33 NU Jombang, asalkan itu dipasang dan dari biaya sendiri.
“Kalau keberatan ya sampaikan saja kepada pengurus tolong ini kalau bisa tidak di pondok, biar diturunkan sendiri itu lebih terhormat, tapi kalau diturun-turunkan, diprotes-protes itu jadi kesannya nggak baik, yang protes itu jadi ada apa gitu ?” kata Syaifullah Yusuf, saat meninjau lokasi Muktamar di Jombang, Minggu (26/07/15).
Mantan ketua Umum PP GP Ansor ini juga menyesalkan adanya protes yang dilakukan Pengurus GP Ansor Jombang yang sempat memprotes adanya indikasi salah satu partai yang menunggangi kegiatan Muktamar NU, beberapa waktu lalu. Mereka sempat mendatangi ketua PC NU Jombang, Isrofil Amar dan memprotes adanya indikasi salah satu partai politik yang menunggangi kegiatan Muktamar ke 33 NU di Jombang.
Sebelumnya, santri dan pengasuh muda Pesantren yang menjadi lokasi Muktamar ke 33 NU menurunkan atribut partai politik yang dipasang di arena Muktamar. Sweeping dan penurunan aktribut partai itu dilakukan pengasuh Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas dan santri pesantren Tebuireng Jombang.
Salah satu aktribut milik Wakil Bupati Bangkalan, Mondzir Rofii yang terdapat gambar PKB yang berada di pintu masuk Pesantren langsung diturunkan santri dan pengasuh PP Bahrul Ulum yang dipimpin Agus Abdul Latif Malik.
Menurut Agus Abdul Latif Malik, kalangan pengurus pesantren BU Tambakberas tidak ingin selama Muktamar NU digelar dijadikan ajang kampanye partai politik tertentu. Hal ini sesuai rapat keluarga besar Bahrul Ulum.
Editor : Sasmito Madrim