Bagikan:

Antisipasi Penyelundupan Satwa Dilindungi, BKSDA Pantau Pelabuhan

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalteng Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II Pangkalan Bun menempatkan pos pemantau lintas sektor di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai.

BERITA | NUSANTARA

Rabu, 08 Jul 2015 07:46 WIB

Author

Alex Gunawan

Antisipasi Penyelundupan Satwa Dilindungi, BKSDA Pantau Pelabuhan

Kukang, salah satu satwa dilindungi diperdagangkan di sebuah forum media sosial di Pangkalan Bun. BKSDA Kalteng SKW II Pangkalan Bun menempatkan pos pemantau lintas sektor di Pelabuhan Panglima Utar K

KBR, Pangkalan Bun - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah Seksi Konservasi WIlayah II Pangkalan Bun menempatkan pos pemantau lintas sektor di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai. Hal itu dilakukan demi mengantisipasi penyelundupan Tumbuhan dan Satwa Liar (TSL) dilindungi asal Kalimantan Tengah yang dibawa pemudik.

Menurut Kepala BKSDA SKW II Pangkalan Bun, Hartono, pihaknya menggandeng Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kumai, Polri melalui Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KP3) Kumai, dan Badan Karantina Pertanian Kelas II.

Palangkaraya Wilayah Pangkalan Bun untuk bersama-sama melakukan pengawasan dan mencegah penyelundupan TSL dilindungi yang dibawa pemudik.

"Di sana (pelabuhan) dari BKSDA, Syahbandar dan Karantina, khusus untuk melindungi satwa yang dilindungi," kata Hartono saat ditemui KBR di kantornya, Rabu (8/7/2015).

Hartono mengatakan, berdasarkan pantauan BKSDA pada musim mudih tahun ini, belum ditemukan penyelundupan TSL melalui Pelabuhan Panglima Utar Kumai. Namun untuk satwa tidak dilindungi, tercatat sudah 300 eksemplar surat angkut satwa yang sudah dikeluarkan dari kantornya.

Surat izin angkut berisi permohonan membawa satwa jenis burung untuk suvenir. Satu lembar surat berlaku untuk satu orang pemudik dan hanya dibatasi dua ekor burung saja. Jenis burung yang dibawa antara lain Cucak Ijo, Beo, Murai Kalimantan dan Kacer. Dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Alex Gunawan melaporkan untuk KBT.


Editor: Quinawaty Pasaribu

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending