KBR-Solo, Pemkot Solo memiliki cara unik mencegah aksi kriminal di terminal bus Tirtonadi Solo selama arus mudik dan arus balik Lebaran. Walikota Solo, Hadi
Rudyatmo mengatakan pihaknya menyediakan tenda pos istirahat copet
di tengah-tengah kompleks terminal.
Rudy menjelaskan pelaku kriminal, termasuk copet, yang tertangkap akan diarak dan ditempatkan di tenda tersebut dengan penjagaan petugas polisi dan linmas atau hansip.
“Selama arus mudik dan arus
balik, kami ingin pemudik merasa nyaman dan aman. Kita berikan pelayanan
maksimal, tidak ada lagi yang akan menginap atau kecopetan lagi di
terminal. Kita sudah siapkan tenda-tenda khusus pencopet. Satgas anti copet
sudah kita bentuk sejak tahun 2013. Para pencopet yang tertangkap, tidak usah
dipukuli atau dimassa, cukup diarak dan dibawa ke tenda itu. Biarkan dia duduk
di tenda itu, kita beri makan, tidak usah diborgol, tapi dijaga petugas. Biar
semua orang tahu kalau dia pencopet. Kita foto wajahnya, kemudian kita pasang
di tenda ini, biar ada efek jera, insyaf,” kata Rudy.
Hingga saat ini belum ada laporan adanya aksi kriminal atau pencopetan yang terjadi di terminal tersebut. Tenda posko tersebut tampak sepi. Pengelola terminal memperkirakan jumlah pemudik lebaran tahun ini mencapai 1,5 juta penumpang selama arus mudik dan arus balik Lebaran.
Editor: Malika