KBR,Bondowoso– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso,
Jawa Timur, menghentikan semua operasional dapur umum yang dibuka di posko
pengungsian letusan Gunung Raung. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan
BPBD Bondowoso, Hendri Widotono mengatakan, operasi dihentikan karena minimnya anggaran yang dimiliki BPBD Bondowoso.
“Mobil dapur umum tetap siaga, tapi tidak kami operasikan sementara waktu,” kata Hendri Widotono saat dikonfirmasi KBR, Sabtu (11/7/2015).
Dikatakan Hendri, belum adanya warga yang mengungsi juga menjadi salah satu alasan dihentikannya pelayanan di mobil dapur umum.
Akibatnya, dapur umum itu tidak bisa lagi melayani kebutuhan logistik anggota TNI, Polisi dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) serta para relawan yang bertugas. Hal ini juga berdampak pada ditariknya pasukan Tagana dari posko pengungsian dan kembali ke pusat kota Bondowoso.
Menurut
Hendri, operasional dapur umum akan dibuka kembali jika
keadaan mendesak dan dibutuhkan pasokan logistik kepada para pengungsi. Sementara
ini BPBD Bondowoso memilih fokus kepada Pengurangan Resiko Bencana (PRB) dengan
gencar mendatangi warga di Kawasan Rawan Bencana (KRB).