Bagikan:

Warga Penolak Pabrik Semen Anggap Percuma Mediasi Gubernur Ganjar

Warga Rembang yang menolak pembangunan pabrik semen menganggap percuma upaya mediasi oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

NUSANTARA

Selasa, 01 Jul 2014 10:59 WIB

Author

Musyafa

Warga Penolak Pabrik Semen Anggap Percuma Mediasi Gubernur Ganjar

Pabrik Semen, Mediasi Gubernur Ganjar

KBR, RembangWarga Rembang yang menolak pembangunan pabrik semen menganggap percuma upaya mediasi oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
 
Salah satu tokoh masyarakat setempat, Joko Priyanto mengatakan, Gubernur sudah mendatangi warga dan meminta agar masyarakat membawa pakar untuk membedah soal analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) pabrik semen.

Selain kesulitan mencari pakar lingkungan yang netral, kata Joko, pihaknya juga menolak jika pembangunan pabrik itu tidak dihentikan dulu.
 
“Kami diberi waktu seminggu untuk menyiapkan pakar, kemudian bertemu dengan tim Amdal Semen Indonesia. Akan disaksikan oleh Gubernur sendiri. Tapi kita ini petani, tidak mempunyai akses mendapatkan tenaga ahli. Harusnya gubernur bilang, siap menyediakan tenaga ahli yang netral untuk mendampingi warga. Lagi pula percuma berembuk, kalau pembangunan tidak dihentikan dulu, “ ungkap Joko ketika dihubungi Portalkbr melalui telepon, Selasa pagi (1/7).
 
Joko Priyanto menambahkan, hingga hari ini, puluhan ibu masih berada di bawah tenda, dekat akses jalan menuju lokasi tapak pabrik, meski bersamaan bulan puasa. Terhitung sudah setengah bulan lebih mereka bertahan.
 
Seorang ulama Rembang, Ubaidillah Ahmad mengimbau warga untuk kembali ke rumah masing masing. Ia beralasan warga sudah melayangkan nota keberatan kepada pemerintah. Bupati dan Gubernur juga telah datang menyerap aspirasi. Ia berpendapat mestinya warga menyerahkan penyelesaian kepada pemerintah.

Editor: Anto Sidharta


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending