KBR, Nunukan – Warga Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, yang tinggal di perbatasan antara Indonesia dan Malaysia kurang menyukai gula asal dalam negeri yakni dari Kota Surabaya, Jawa Timur.
Hal ini membuat penjualan gula saat operasi pasar di Nunukan yang digelar Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Nunukan sepi peminat.
Menurut Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Nunukan, Manyala, warga perbatasan belum terbiasa mengonsumsi gula dari Indonesia. Mereka, kata dia, terbiasa mengonsumsi gula asal Malaysia.
“Tadi kita jatah (per titik lokasi operasi pasar) cuma 20 karung, tapi nyatanya hanya 10 karung yang bisa terjual. Artinya masyarakat belum terlalu mengenal.” ujar Manyala kepada Portalkbr.
Manyala menambahkan, untuk membiasakan warga Nunukan menggunakan produk dari Indonesia, pihaknya menggelar pasar murah dengan mendatangkan 24 ton gula dari Surabaya.
Pasar murah digelar di 11 titik di wilayah perbatasan Kabupaten Nunukan. Gula asal Surabaya dijual dengan harga Rp11 ribu, lebih murah Rp2 ribu dibanding dengan gula asal Malaysia.
Editor: Anto Sidharta
Warga Indonesia di Perbatasan Lebih Minati Gula Malaysia
Warga Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, yang tinggal di perbatasan antara Indonesia dan Malaysia kurang menyukai gula asal dalam negeri yakni dari Kota Surabaya, Jawa Timur.

NUSANTARA
Rabu, 23 Jul 2014 12:59 WIB


Nunukan, Gula Malaysia
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai