Bagikan:

Tingkat Hunian Hotel di Yogya Menurun

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yogyakarta mencatat penurunan tingkat hunian hotel menjelang lebaran. Ketua PHRI Yogyakarta Istidjab Danunagoro mengatakan dibanding tahun lalu, terjadi penurunan hingga 20 persen.

NUSANTARA

Minggu, 27 Jul 2014 08:26 WIB

Tingkat Hunian Hotel di Yogya Menurun

hotel, yogyakarta

KBR, Jakarta - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yogyakarta mencatat penurunan tingkat hunian hotel menjelang lebaran. Ketua PHRI Yogyakarta Istidjab Danunagoro mengatakan dibanding tahun lalu, terjadi penurunan hingga 20 persen. 


Menurutnya, masyarakat khawatir kondisi keamanan di Yogyakarta setelah pilpres. Hal ini mengakibatkan tingkat pemesan hotel cenderung lambat. Diperkirakan, akan terjadi lonjakan hunian hotel pada H+1 sampai H+3.


"Ini di luar dugaan, tidak ada lonjakan malah ada penurunan. Dibandingkan tahun lalu, ada penurunan sekitar 20 persen. Sampai dengan tadi malam, tingkat huniannya baru mencapai 45 persen, tingkat hunian rata-rata dari 32 hotel berbintang 3,4,5 dengan jumlah kamar 4200," kata Istidjab Danunagoro, (26/7).


Istidjab Danunagoro menambahkan, akibat penurunan tersebut, pengusaha merugi hingga 20 persen. Menurutnya, banyak hotel di Kota Gudeg yang kemudian menurunkan tarif tambahan (surcharge). Hal ini merupakan strategi bisnis agar menggenjot tingkat permintaan dan menarik konsumen.


Editor: Antonius Eko

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending