KBR, Jakarta - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yogyakarta mencatat penurunan tingkat hunian hotel menjelang lebaran. Ketua PHRI Yogyakarta Istidjab Danunagoro mengatakan dibanding tahun lalu, terjadi penurunan hingga 20 persen.
Menurutnya, masyarakat khawatir kondisi keamanan di Yogyakarta setelah pilpres. Hal ini mengakibatkan tingkat pemesan hotel cenderung lambat. Diperkirakan, akan terjadi lonjakan hunian hotel pada H+1 sampai H+3.
"Ini di luar dugaan, tidak ada lonjakan malah ada penurunan. Dibandingkan tahun lalu, ada penurunan sekitar 20 persen. Sampai dengan tadi malam, tingkat huniannya baru mencapai 45 persen, tingkat hunian rata-rata dari 32 hotel berbintang 3,4,5 dengan jumlah kamar 4200," kata Istidjab Danunagoro, (26/7).
Istidjab Danunagoro menambahkan, akibat penurunan tersebut, pengusaha merugi hingga 20 persen. Menurutnya, banyak hotel di Kota Gudeg yang kemudian menurunkan tarif tambahan (surcharge). Hal ini merupakan strategi bisnis agar menggenjot tingkat permintaan dan menarik konsumen.
Editor: Antonius Eko