KBR, Jakarta - Kepolisian Indonesia masih menelusuri kebenaran ancaman keamanan terhadap warga Syiah di Sampang, Madura, Jawa Timur.
Meski demikian, Juru Bicara Kepolisian Indonesia Agus Riyanto mengklaim, pihaknya tetap mengawal keamanan pelaksanaan ibadah warga syiah tersebut, khususnya selama lebaran ini. Agus juga meminta masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi atas informasi yang beredar.
“Ya tentunya setiap informasi yang kami terima akan kami telusuri ke pihak terkait. Dan kami mengimbau kepada masyarakat jika ada broadcast, sms yang tidak jelas, itu untuk tidak mudah terprovokasi. Kroscek dengan pihak terkait, dengan pemerintah daerah. Informasi ini akan terus kami tindak lanjuti agar sampai ke teman-teman di lapangan,” jelas Agus kepada KBR, Senin (28/7).
Agus Riyanto mengaku, pihaknya telah menempatkan sejumlah aparat keamanan di tempat-tempat peribadatan kaum minoritas lainnya.
Sebelumnya, para pengungsi Syiah di Sampang, Madura dilarang merayakan lebaran di kampung halamannya. Pemimpin Syiah Sampang Iklil Almilal mengatakan larangan itu dikeluarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dia menambahkan, BNPB mengklaim larangan para pengungsi lebaran di kampung halaman demi keamanan para pengungsi.
Editor: Antonius Eko