Pemkot Bogor Meluncurkan 'Mobil Curhat'

KBR, Bogor - Pemerintah Kota Bogor meluncurkan 'Mobil Curhat'. Mobil curhat ini merupakan fasilitas bagi warga untuk berkonsultasi masalah kesehatan, baik kesehatan medis dan juga konsultasi mengenai masalah keluarga.

Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, mobil ini sengaja diberi nama Mobil Curhat agar lebih dekat dan akrab di telinga masyarakat. Program Mobil Curhat ini bekerjasama dengan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB).

"Pakai nama 'Mobil Curhat' supaya lebih dikenal dan lebih mudah diingat. Jadi masyarakat tak perlu ragu dan takut  untuk menggunakan fasilitas ini," katanya saat peresmian Mobil Curhat di Lapangan Sempur, Bogor, Minggu (6/7) sore.

Bima Arya menerangkan, mobil curhat ini tak hanya fokus menangani masalah medis, tapi juga permasalahan keluarga. Sehingga warga bisa berkonsultasi masalah gizi, pola hidup serta masalah keluarga dan anak.

"Hasil dari mobil curhat ini akan dibuat bahan untuk pemetaan, jadi ketahuan kasus-kasus yang menonjol di daerah masing-masing dan akan dirumuskan oleh dinas terkait," terangnya.

Sementara. Wakil Dekan FEMA IPB, Ahmad Sualeman mengatakan pihaknya sengaja ikut serta dalam program Mobil Curhat ini agar bisa membantu mengurangi permasalahan masyarakat.

"Selama ini masyarakat bingung untuk konsultasi ke tempat yang murah. Karena kalau ke konselor pasti mahal. Dengan mobil ini, kita ingin ikut membantu masyarakat," ujarnya.

Untuk menggunakan fasilitas Mobil Curhat, Ahmad menjelaskan, warga harus diukur tinggi dan berat badannya. Lalu, warga dihitung indeks massa tubuhnya dengan menggunakan alat body composition analyzer. Dari alat ini, akan diketahui angka ideal kondisi tubuh dan muncul umur metaboliknya.

"Jadi, bila angka ideal kondisi tubuhnya bagus, bisa kemungkinan umur metaboliknya bisa lebih muda dari umur aslinya," tambahnya.

Dari hasil angka yang telah keluar, petugas akan memberikan saran dan masukan kepada warga agar bisa meningkatkan taraf kesehatan. Mobil Curhat ini akan dioperasikan 2 kali dalam seminggu dan dalam sekali operasi akan difokuskan kepada permasalahan yang berbeda-beda.

Editor: Pebriansyah Ariefana