KBR, Bandung - Sejumlah pembangunan tol dan perbaikan jalan raya disebut polisi sebagai salah satu hambatan pada masa arus mudik lebaran 2014. Salah satunya pembangunan yaitu pemnabungan under pass tol Cikampek - Palimanan (Cikapali).
Wakil Kepala Polisi Jawa Barat, Rycko Amelza Dahniel mengatakan pembangunan Jalan Tol Cikapali itu menyebabkan jalan lurus semula menjadi 2 belahan sehingga manuver lebih sempit.
"Pembangunan tol Cikapali menimbulkan tiga masalah. Masalah yang pertama adalah terjadinya crossing antara sepeda motor dengan kendaraan roda empat yang akan memasuki jalan tol. Kemudian yang ke dua proses perputaran sepeda motor yang belum ada. Sehingga sulit semuanya menjadi satu bakal terjadi bottle neck," ujarnya di Aula Barat, Kantor Gubernur Jawa Barat, Jalan Dipenogoro, Bandung (17/7).
Rycko Amelza Dahniel mengatakan selain menyebabkan keruwetan lalu lintas, material tanah hasil pembangunan tiang - tiang pancang tol itu memenuhi jalan di kecamatan Gempol dan Ciwaringin, Cirebon.
Kepolisian Jawa Barat meminta kepada seluruh kepala daerah setempat agar segera merampungkan sejumlah pembangunan tersebut. Targetannya 10 hari sebelum Lebaran, seluruh pembangunan tersebut rampung.
Kepolisian Jawa Barat mendeteksi 6 faktor pemicu kemacetan saat arus mudik di Jalur Pantai Utara (Pantura). Enam faktor pemicu kemacetan itu adalah 26 pasar tumpah, 52 SPBU, 71 rumah makan, 13 rest area, 79 masjid dan 181 perputaran jalan.
Rycko mengatakan untuk mengantisipasi kemacetan total pada arus mudik dua tahun lalu akan dilakukan penjagaan pagar betis oleh polisi.
"Kita akan melakukan rekayasa jalan nanti. Router akan kita tutup, salah satu penghambat yang menyebabkan Pantura dua tahun lalu berhenti sama sekali adalah kendaraan - kendaraan yang berasal dari Barat menuju ke Timur itu pura - pura akan berputar," ujarnya.
Rycko mengatakan, dalam penjagaan pagar betis di sepanjang jalur Pantura nanti ribuan polisi dari Markas Besar Polri ikut dikerahkan untuk mengatur pada arus mudik. Rycko juga meminta kepala daerah seperti Karawang, Purwakarta, Subang dan Cirebon untuk menghimbau kepada petugasnya untuk membantu polisi melakukan penjagaan pagar betis di jalur Pantura.
Kepolisian Jawa Barat menyebutkan sebanyak enam faktor pemicu kemacetan di jalur Pantura harus segara diantisipasi, yaitu adanya 26 pasar tumpah, 52 SPBU, 71 rumah makan, 13 rest area, 79 masjid dan 181 perputaran jalan.
Editor: Pebriansyah Ariefana