Bagikan:

Mogok Kerja, Pekerja SPBE Kolaka Tuntut Janji Manajemen

Sedikitnya 30 pekerja di Sentra Pengisian Bahan bakar Elpiji (SPBE), Kolaka, Sulawesi Tenggara, melakukan aksi mogok kerja sejak pagi hingga Kamis Sore (3/7). Mereka menagih janji PT. Havid Kolaka Migasindo sebagai perusahaan pengelola SPBE untuk mengangk

NUSANTARA

Kamis, 03 Jul 2014 17:15 WIB

Mogok Kerja, Pekerja SPBE Kolaka Tuntut Janji Manajemen

Pekerja SPBE Kolaka

KBR, Kolaka - Sedikitnya 30 pekerja di Sentra Pengisian Bahan bakar Elpiji (SPBE), Kolaka, Sulawesi Tenggara, melakukan aksi mogok kerja sejak pagi hingga Kamis Sore (3/7). Mereka menagih janji PT. Havid Kolaka Migasindo sebagai perusahaan pengelola SPBE untuk mengangkat seluruh pekerja menjadi karyawan tetap.

Salah satu pekerja, Guntur mengatakan, seharusnya setelah masa kontrak selama tiga bulan, seluruh pekerja dijadikan karyawan tetap dengan gaji sesuai Upah Minimum Kota (UMK) di Kolaka yakni Rp1.750.000. Namun pihak perusahaan hingga kini hanya mempekerjakan mereka dengan gaji Rp900.000 per bulan tanpa ada ikatan kontrak apa pun.

“Menjalani masa training itu sampai dengan tiga bulan kemudian masuk bulan ke empat itu kita dijanjikan kontrak atau kenaikan gaji bertahap. Gaji pertama kita itu Rp750 ribu dan dijanjikan tiap bulan akan naik Rp100 ribu. Tapi hingga saat ini tidak pernah. Sampai hari ini kita juga tidak tahu apakah kita ini buruh atau apa,” kata Guntur, Kamis (03/07/2014).

Dia menambahkan, aksi mogok ini akan terus dilakukan sampai ada respons dari pihak perusahaan.

Sementara, karyawan lainnya, Muh. Hajar mengaku telah melaporkan hal ini ke pihak Dinas Tenaga Kerja Kolaka.

“Kami tadi sudah datang di Dinas Tenaga kerja untuk laporkan hal ini. Tetapi tidak ada tanggapan apa pun. Katanya kepala bidangnya itu sedang keluar kota,” tegasnya.

Mogoknya seluruh pekerja di SPBE Kolaka membuat aktifitas pengisian elpiji terbengkalai. Bahkan di depan kantor SPBE Kolaka, terlihat tiga buah truk yang memuat tabung gas 3 kilogram sedang antre. Bahkan manager SPBE Kolaka turun tangan untuk mengisi gas elpiji ukuran 3 kg. Namun pihak perusahaan tidak bersedia menemui awak media untuk memberi keterangan terkait aksi mogok para pekerjanya.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending