Masyarakat Yogyakarta Waspada Libur Lebaran di Pantai Parangtritis

KBR, Yogyakarta- Masyarakat Yogyakarta harus waspada dengan gelombang tinggi yang terjadi di Pantai Parangtritis. Karena biasanya setelah berlebaran, banyak warga Yogyakarta yang memanfaatkan waktunya untuk pergi ke pantai. Tim SAR ( Search And  Rescue) Pantai Parangtritis Yogyakarta mengingatkan adanya gelombang tinggi saat libur lebaran tiba. Gelombang tinggi bisa mencapai hingga 4  meter.

" Gelombang tinggi ini terjadi sejak pertengahan Juni lalu,  datangnya juga sewaktu - waktu jadi wisatawan harus  waspada," kata salah seorang anggota Tim SAR pantai  Parangtritis, Suwardji, Minggu (27/6/2014).
 
Untuk menjaga keamanan selama liburan lebaran, mulai Minggu (27/7/2014) kemarin tm penjaga pantai menerjunkan 24 personil setiap hari  dibantu polisi air.

" Persiapan yang kami lakukan melalui pengumuman lewat pengeras  suara agar wisatawan tidak mandi di laut, pemasangan tanda larangan bermain di pantai, dan penjagaan langsung diantara  pengunjung,"ujar laki - laki yang menjadi anggota tim SAR  selama 8 tahun ini.

Dia juga mengingatkan cuaca yang tidak menentu akan dialami  wisatawan. Yaitu biasanya pada bulan Agustus ketika datangnya musim kemarau  namun tiba - tiba akan mendung dan terjadi hujan lebat.  Akibat gelombang tinggi di pantai selatan mengakibatkan  terjadinya abrasi atau pengikisan pasir pantai. Akibatnya,  beberapa warung makanan  rusak.

Gelombang tinggi juga memaksa nelayan tidak pergi melaut,  akibatnya harga ikan di sentra pasar ikan Pantai Depok  meningkat hingga 30 persen.

"Ikan cakalang naik 5 ribu per kilogram menjadi Rp 20 ribu,  kakap merah kemarin Rp 45 ribu sekarang menjadi Rp 75 ribu,  kepiting sekarang Rp 80 ribu biasanya hanya Rp 65 ribu,"  ujar seorang ikan di pasar ikan Pantai Depok, Karsini.

Selain ombak tinggi, harga ikan akan terus merangkak naik  menjelang libur lebaran.

"Harga ikan akan naik terus karena barang tidak ada juga  karena mau libur lebaran, kemungkinan akan naik sekitar Rp.  10 ribu per kilogram,"pungkasnya.



Editor: Luviana