Bagikan:

LSM Desak Penuntasan Kasus Hilangnya Patok Perbatasan

Lembaga Swadaya Masyarakat LSM Pancasila Jiwaku Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara mengancam akan mengibarkan bendera setengah tiang di kawasan patok perbatasan yang hilang dan rusak di Desa Sekayudan Taka.

NUSANTARA

Sabtu, 05 Jul 2014 15:25 WIB

LSM Desak Penuntasan Kasus Hilangnya Patok Perbatasan

perbatasan, patok, batas, Nunukan

KBR, Nunukan– Lembaga Swadaya Masyarakat LSM Pancasila Jiwaku Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara mengancam akan mengibarkan bendera setengah tiang di kawasan patok perbatasan yang hilang dan rusak di Desa Sekayudan Taka.

Ketua LSM Pancasila Jiwaku Mansyur Rincing mengatakan, pengibaran mendera setengah tiang tersebut merupakan bentuk keprihatinan mereka karena aparat diangap tidak serius menangani kasus hilangnya patok perbatasan. Padahal, menurut Mansyur, kelalaian pemerintah mengurus patok perbatasan berpengaruh pada nasionalisme warga perbatasan.

“Patok itu adalah symbol negara. Kalau persoalan ini tidak diselesaikan kepada panglima TNI, maka nanti akan berpengarugh kepada nasionalisme masyarakat kita. Sekayudan Taka itu jalur konfrontasi dulu, itu jalur sejarah. Jangan heran kalau negara negara tetangga kita menganggap remeh pertahanan kita. Didalam negeri saja tidak bsai diselesaikan.“ ujar Mansyur Rincing kepada portalkbr Sabtu (05/07)

Pertengahan Juni lalu warga Sekayudan Taka dan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Satgas Pamtas Yonif 100/ Raider yang bertugas di Kecamatan Seimenggaris melaporkan hilangnya 16 patok perbatasan. Tak hanya itu, 12 patok lainnya rusak akibat pekerjaan lahan sawit PT BSI.

Sementara Kepolisian Resort Nunukan sampai saat ini mengaku masih memeriksa dan mengumpulkan bukti bukti terkait hilangnya patok perbatasan. Aparat bahkan belum menetapkan tersangka dalam kasus hilangnya patok perbatasan tersebut.


Editor: Dimas Rizky

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending