Bagikan:

Kurang Sosialisasi, Pemahaman Warga Kupang soal Kesehatan Minim

Jauhnya jarak antara Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) ke perumahan warga menyulitkan petugas medis untuk menyosialisasikan soal kesehatan. Keadaan ini dirasakan petugas medis di Puskesmas Naioni, Kupang, Nusa Tenggara Timur.

NUSANTARA

Kamis, 24 Jul 2014 11:56 WIB

Author

Silver Sega

Kurang Sosialisasi, Pemahaman Warga Kupang soal Kesehatan Minim

Pemahaman Warga, Kesehatan

KBR, Kupang – Jauhnya jarak antara Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) ke perumahan warga menyulitkan petugas medis untuk menyosialisasikan soal kesehatan. Keadaan ini dirasakan petugas medis di Puskesmas Naioni, Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Dokter di Puskesmas Naioni, Yohanes Lisangan mengatakan, justru yang dekat dengan permukiman warga adalah Puskesmas Pembantu (Pustu). Namun, Pustu tidak bisa memberikan sosialisasi kesehatan untuk warga karena hanya fokus melayani pasien.

Karenanya, kata Yohanes, pihaknya hanya bisa mengundang warga yang bisa mendatangi puskesmas untuk mendapatkan sosialisasi kesehatan.

"Mengundang mereka datang dengan promosi kesehatan yang baik, terus penyuluhan kesehatan maupun pendekatan masyarakat. Itu pun tidak terlepas dari bantuan masyarakat sendiri maupun aparat yang terkait mulai dari lurahnya sampai kepada camat," kata Yohanes Lisangan, di Kupang, Kamis (24/7).

Sosialisasi kesehatan, kata Yulius, berupa lokakarya yang membahas masalah pelayanan dan program kesehatan. Di ajang itu, pihaknya juga meminta masukan dari berbagai pihak untuk perbaikan pelayanan.

Yohanes Lisangan menambahkan, warga Naioni masih kurang paham tentang pola hidup sehat. Masih sedikit warga yang memiliki jamban keluarga. Walau di Puskesmas Naioni memiliki fasilitas cukup lengkap seperti Poli Umum, KIA, Posyandu dan pelayanan kebidanan, namun warga jarang menggunakan fasilitas tersebut.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending