KBR, Kupang - Satuan Tugas Pengamanan perbatasan (Satgas Pamtas) Indonesia Timor Leste meski pemilu presiden tinggal dua hari. Komandan Satgas Pamtas Fransiskus Ary Susetio mengatakan, perbatasan masih tetap dibuka, karena belum ada perintah dari negara untuk menutup perbatasan.
Dia mengatakan, Satgas Pamtas semakin memperketat pengawasan di perbatasan. Di jalan-jalan tikus ditempati anggota satgas pamtas.
"Kalau untuk buka tutup, pastinya sesuai dengan petunjuk dari komando atas dalam hal ini negara dengan negara RDTL, apakah ini ditutup. Dulukan pernah terjadi penutupan, tapi yang kemarin Pileg tidak tertutup,” kata Fransiskus
“Tetapi kami melakukan upaya-upaya kegiatan dengan pelibas (pelintas batas) baik sebelum dan sesudah. Bahkan kamimasukan prajurit di titik-titik di jalan-jalan tikus. Kita lihat apakah yang bersangkutan mempunya tanda tinta atau tidak,” tambahnya.
Fransiskus Ari Susetio menambahkan, sejak Minggu (6/7), pihaknya memperketat pengamanan pintu perbatasan negara. Pengetatan itu dilakukan untuk antisipasi kemungkinan terjadinya mobilisasi pemilih dari dan keluar Kabupaten Belu, Malaka dan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).
Pengetatan itu dilakukan dengan pemeriksaan lebih mendalam kepada setiap pelintas batas sejak H minus 3 hingga H plus 3 pelaksanaan pencoblosan. Ini karena ada perbedaan pelaksanaan waktu pencoblosan antara pemilih yang berada di luar negeri dan pemilih yang berada di Indonesia. Di Timor Leste pemilu presiden dilaksanakan 5 Juli.
Editor: Antonius Eko