Tiap pekan, Feri Vandalis dan teman-temannya rutin olahraga pagi di Pantai Panjang, Kota Bengkulu. Usai olahraga, mereka pun memungut sampah yang berserakan di pantai sepanjang 7 kilometer kebanggaan warga Kota Bengkulu.
Kegiatan yang dilakukan pada awal Juli lalu dimulai pada pukul 5.30 pagi oleh sekitar 20-an anak muda. Sampah yang diambil sampai yang ada di Pantai Jakat, Desa Pondok Besi. Tak hanya memungut sampah, mereka juga ikut menanam mangrove atau bakau di pantai yang kondisinya mulai kritis ini.
Feri Vandalis adalah koordinator kegiatan ini, di bawah kelompok bernama “Sahabat Walhi Daerah Bengkulu”. Menurut dia, kegiatan ini sudah dilakukan sejak Mei 2014 dan terus berlanjut meski saat ini bulan puasa. “Kami prihatin dengan kondisi pantai dan kami mencoba memperbaikinya.”
Setiap pekan ada sekitar 20-25 orang yang turun ke pantai untuk memungut sampah dan menanam bakau. Ia yakin bulan depan Pantai Jakat sudah selesai ditanami mangrove.
Pantai sepanjang 525 kilometer yang ada di Bengkulu banyak yang mengalami kerusakan, terutama akibat abrasi. “Data kerusakan masih kita kumpulkan, dugaan sementara mencapai 70 persen.”
“Sahabat Walhi Daerah Bengkulu” kini sudah memiliki 150 anggota. Mereka menargetkan akan membersihkan pantai dan menanam mangrove serta ketaping di lima kabupaten yang ada di pesisir Bengkulu. Tantangan yang mereka hadapi sekarang, kata Feri, adalah menjangkau lebih banyak lagi anak muda. “Maklum kita masih pakai dana pribadi,” jelasnya.
Ia juga berharap Pemerintah Bengkulu mengeluarkan kebijakan penyelamatan pesisir barat Sumatera sebagai upaya bersama lintas provinsi di Sumatera.