Bagikan:

Idul Fitri, Momen Open House di Penjara Lhokseumawe

Momen Idul Fitri menjadi hari yang dinanti para keluarga binaan untuk melakukan silaturahmi. Ratusan keluarga binaan yang menghuni Lembaga Permasyarakkatan Klas II-A Kota Lhokseumawe, Aceh, tak membeludak melakukan besuk saat dibukanya open house.

NUSANTARA

Senin, 28 Jul 2014 17:51 WIB

Idul Fitri, Momen Open House di Penjara Lhokseumawe

Idul Fitri, Penjara Lhokseumawe

KBR, Lhokseumawe – Momen Idul Fitri menjadi hari yang dinanti para keluarga binaan untuk melakukan silaturahmi. Ratusan keluarga binaan yang menghuni Lembaga Permasyarakkatan Klas II-A Kota Lhokseumawe, Aceh, tak membeludak melakukan besuk saat dibukanya open house.

Saat Idul Fitri, seluruh keluarga dan kerabat narapidana diperbolehkan bersilaturahmi selama Lebaran 3 hari lamanya terhitung tanggal 28-30 Juli mendatang.

Menurut Kepala Lapas Klas II-A Lhokseumawe, Meurah Budiman, kegiatan itu sudah menjadi agenda rutin setiap tahunnya ketika tiba hari raya. Ruangan yang dipakai open house, kata dia, tidak berada di ruang blok penjara.

”Open house
di dua sisi ruang sayap kantor kiri dan kanan dengan dipasang tenda. Namun, tidak open house diruang blok, tapi diruang besuk yang kita siapkan, mereka sudah bisa terima tamu keluarga dari jam 16.00-17.00 Wib. Saya pikir ini tidak berbahaya, Kita bahu-membahu dengan seluruh staf dan pegawai keamanan  melakukan rapat dinas juga staf kantor dilibatkan untuk mengamankan Lapas ini,” jelas Meurah kepada PortalKBR, Senin (28/7).

Ia mengimbau, keluarga para narapidana menaati mentaati peraturan yang telah ditetapkan, terutama dalam menjaga keamanan dan kebersihan di Lapas.

Berdasarkan data tercatat secara keseluruhan nara pidana di daerah itu mencapai 338 orang. Sekitar 70 persen diantaranya dinyatakan bermasalah dengan narkoba.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending